Tantangan Cinta via Vending Machine Valentine, Pemenang Bisa Dapat Cokelat Gratis

Vending machine untuk menyambut Hari Valentine itu diletakkan berpindah-pindah di sejumlah kawasan nongkrong populer di Jakarta dan Bekasi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Feb 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2023, 16:02 WIB
Tantangan Cinta via Vending Machine Valentine, Pemenang Bisa Dapat Cokelat Gratis
Vending machine tantangan cinta dari SilverQueen dipasang di Terowongan Kendal sampai 7 Februari 2023. (dok. SilverQueen)

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan Hari Valentine, SilverQueen meluncurkan kampanye Bukti Banyak Makna Cinta yang bertujuan mengajak publik untuk mengekspresikan makna cinta melalui tindakan nyata bagi orang tersayang. Ini menjadi kampanye lanjutan yang digelar sejak 2020. Khusus tahun ini, mereka meluncurkan SilverQueen Love Challenge Vending Machine.

"Memasuki tahun 2023 yang kian kondusif dalam melakukan berbagai aktivitas di luar rumah, menjadi langkah penting mendorong setiap orang agar dapat mengekspresikan cintanya kepada orang-orang spesial di sekitar. Tidak hanya mengekspresikan cinta, tetapi juga menjadi momen yang tepat untuk berani dalam menunjukkan bukti cinta kepada orang tersayang," kata Mikhaela Bunawan, Brand Manager SilverQueen, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 10 Februari 2023.

Sesuai namanya, ada tantangan yang harus diselesaikan oleh pemain vending machine tersebut. Hadiahnya tentu saja cokelat gratis. Ada dua jenis aktivitas yang harus dilakukan, terdiri tantangan perseorangan dan duo.

Untuk tantangan individu, mereka di antaranya akan diminta untuk memeluk diri sendiri, membuat kalimat afirmasi untuk diri sendiri, mengontak keluarga untuk menyampaikan bukti cinta, memberi pujian, hingga menggombali orang tak dikenal. Sementara, tantangan untuk duo hampir serupa, seperti saling memeluk, bertukar kalimat pujian, menggombali pasangan atau teman, saling pijat, hingga menggendong rekan sepermainan.

"SilverQueen percaya bahwa cinta memiliki banyak makna dan universal, serta dapat diekspresikan kepada siapapun, termasuk keluarga, teman, pasangan, support system, bahkan untuk diri sendiri. Kami mengajak masyarakat agar dapat mengapresiasi segala bentuk bukti cinta dari orang di sekitar kita, yang kerap kali ditunjukkan melalui tindakan sederhana, namun bermakna," sambung Mikhaela.

Tantangan cinta lewat vending machine itu digelar berpindah-pidah di sejumlah lokasi di Jakarta dan Bekasi, yakni Metropolitan Mall Bekasi, Cove at Batavia PIK, Terowongan Kendal, M Bloc Space, Chillax, dan Sarinah. Periodenya dari 23 Januari 2023 hingga 14 Februari 2023.

Sejarah Cokelat Jadi Hadiah Valentine

Tantangan Cinta via Vending Machine Valentine, Pemenang Bisa Dapat Cokelat Gratis
Ilustrasi cokelat SilverQueen. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Dikutip dari History.com, Senin (13/2/2023), ide menjadikan cokelat menjadi salah satu hadiah Valentine dimulai pada 1840an. Saat itu, Hari Valentine digagas menjadi hari libur untuk merayakan cinta romantis di hampir seluruh negara yang berbahasa Inggris. 

Itu adalah masa keemasan Cupid. Orang-orang Victoria yang sopan menyukai gagasan cinta yang sopan dan saling menghujani kekasih atau orang tersayang dengan kartu dan hadiah yang rumit. Dalam kesemarakkan perayaan cinta itu, Richard Cadbury, seorang pewaris usaha manufaktur cokelat Inggris yang bertanggung jawab atas penjualan, memanfaatkan momen itu.

Cadbury yang baru meningkatkan kualitas teknik pembuatan cokelatnya untuk mengekstraksi lemak kakao murni dan biji utuh, sukses menghasilkan minuman cokelat yang lebih enak dibandingkan produk serupa di Inggris. Proses itu menghasilkan cocoa butter dalam jumlah berlebih.

Cadbury menggunakan kelebihan stok itu untuk berbagai produk yang kemudian disebut dengan 'makan cokelat'. Richard melihat kesempatan mendapatkan uang dari produk cokelat baru tersebut dan mulai menjualnya dalam kotak yang dihias dan dirancangnya sendiri.

Warisan Keluarga

Ilustrasi cokelat Hari Valentine. (Unsplash/mchebby)
Ilustrasi cokelat Hari Valentine. (Unsplash/mchebby)

Dikutip dari NPR, memanfaatkan kegemaran orang zaman Victoria akan ornamen, Cadbury meluncurkan "Kotak Mewah" cokelat pada 1861. Di dalamnya, di bawah tutup yang didekorasi dengan indah, berbagai macam bonbon yang diisi dengan marzipan, ganache rasa cokelat, dan krim buah yang terletak di serbet renda.

Tidak butuh waktu lama, yakni 1868 menurut The Oxford Companion to Sugar and Sweets, Cadbury membuat Fancy Box berbentuk hati untuk merayakan Valentine. Sejak itu, orang familiar menggunakan gambar Cupid, bunga mawar, dan meletakkannya di boks berbentuk hati. Meski Richard Cadbury tidak mematenkan boks bentuk hati itu, publik secara luas meyakini bahwa dialah yang pertama kali memproduksi cokelat di dalam kotak.

Cadbury memasarkan benda itu dengan dua tujuan. Pertama, menarik konsumen untuk membeli produk cokelatnya. Ketika cokelat sudah habis dimakan, konsumen bisa menyimpan dan menggunakannya berulang kali untuk menyimpan benda kenangan, seperti sejumput rambut hingga surat cinta. 

Penjualan boks meningkat hingga terjadi Perang Dunia II dan mengakibatkan produksi gula dibatasi dan perayaan Valentine dilakukan sesederhana mungkin. Tetapi, boks Cadbury era Victoria tetap ada dan menjadi harta keluarga yang diwariskan turun-temurun atau menjadi buruan para kolektor.

Afrosidiak

Imbas Pandemi Covid-19, Godiva Tutup 128 Toko Cokelatnya di Amerika Serikat
Ilustrasi cokelat praline. (dok. Egor Lyfar/Unsplash.com)

Dilansir dari Eat This, Selasa, 7 Februari 2023, cokelat mulai memperoleh popularitasnya saat bangsa Maya sangat menghargai keajaiban cokelat. Mereka awalnya memanggang biji kakao dan kemudian menggilingnya menjadi pasta yang dicampur dengan cabai, tepung jagung, dan air, sebelum diminum. 

Selain menggunakan cokelat dalam upacara keagamaan dan menikmatinya di akhir pesta, bangsa Maya adalah yang pertama yang menghubungkan cokelat dengan cinta. Beberapa upacara pernikahan Maya memasukkan ritual menyesap cokelat oleh pengantin. Jadi begitulah, tampilan besar pertama dari cokelat dan cinta datang bersamaan.

Suku Aztec juga menghargai cokelat dan berdagang dengan tetangga Maya mereka untuk mendapatkannya dalam jumlah besar. Penguasa abad keenam belas Montezuma II diduga mengonsumsi cokelat dalam jumlah besar untuk membangkitkan libidonya.

Penjelajah Spanyol dengan cepat menyadari daya tarik cokelat, dan mencampurkan pasta kakao dengan kayu manis dan gula tebu untuk mengurangi rasa pahitnya. Meskipun cokelat menjadi populer di seluruh Eropa Barat setelah diperkenalkan oleh penjelajah Spanyol pada abad ke-16, harganya sangat mahal sehingga sebagian besar dikonsumsi oleh orang kaya, seperti Putri Anne dari Austria, yakni anak perempuan Raja Spanyol.

infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa
Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya