Orang Asing Kembali Berulah di Bali, Diduga Duduk Berhadapan Saat Naik Motor

Selain duduk berhadapan, dua orang asing itu juga tidak memakai helm saat diduga berada di Bali.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Feb 2023, 20:03 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023, 20:03 WIB
Bali
Sepasang orang asing duduk berhadapan saat naik motor diduga di Bali bikin warganet gerah. (dok. tangkapan layar Instagram @moscow_cabang_bali/https://www.instagram.com/reel/Co-F9zuPye0/)

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, orang asing diduga berulah di Bali. Dalam sebuah rekaman yang viral di media sosial, baru-baru ini, dua orang ini terlihat berpelukan berhadapan saat naik motor. Dibagikan akun Instagram @moscow_cabang_bali, keterangan unggahannya tertulis, "This could be us, but you use vario."

Selain duduk berhadapan, pasangan orang asing ini juga tidak memakai helm. Aksi mereka kemudian mendapat kritik keras dari sejumlah warganet. Salah satunya menulis, "Ini kebanyakan ikut kelas yang kerauhan-rauhan itu, gini dah hasilnya."

Ada juga yang berkomentar, "These people make all Western People look like animals. They would never dare to do this in their home country. (Orang-orang ini membuat orang Barat terlihat seperti binatang. Mereka tidak akan pernah berani melakukan ini di negara asalnya)."

"Kelakuan WNA yang semakin tidak terkontrol. Pelanggaran demi pelanggaran mereka lakukan di negara kita," tulis warganet lain. Beberapa pengguna Instagram juga tampak menandai akun Niluh Djelantik, politisi sekaligus desainer asal Bali yang memang dikenal vokal akan ragam isu, terutama di Pulau Dewata.

Kegeraman warganet bisa dipahami, mengingat ini bukan kali pertama orang asing, terutama wisatawan mancanegara, berulah di Bali. Sebelum ini, akun Tiktok @anastasia_humann berbagi video yang menggambarkan ia dan seorang teman pria mengendarai sepeda motor ke arah ombak menggulung di salah satu pantai di Bali.

 

Ramai Dikecam

Turis Asing Diduga di Bali Naik Motor di Pantai, Ni Luh Djelantik Kembali Meradang
Turis Asing Diduga di Bali Naik Motor di Pantai, Ni Luh Djelantik Kembali Meradang.  foto: TikTok @anastasia_humann

Tanpa menyebut lokasi pantai tersebut. Anastasia, yang diduga sebagai turis asal Rusia, mengunggah video berdurasi lima detik tersebut. Ia menulis, "Accidentally got wet in the Ocean (Tanpa sengaja kami basah-basahandi laut)," disertai peringatan bahwa tindakan yang mereka lakukan berbahaya.

Di halaman Instagram-nya, Anastasia menggambarkan dirinya sebagai seorang pemilik bisnis dekorasi rumah sekaligus guru yoga. Video Tiktok miliknya umumnya berisi tips perjalanan wisata di Pulau Bali. Unggahan naik motor di pinggir pantai mendapat respons kurang baik dari warganet.

Salah satunya mengingatkan bahwa yang dilakukan Anastasia sangat merugikan pemilik kendaraan yang ia sewa. "Siapa pun yang menyewakan sepeda motor ke Amanova pasti akan menangis karena kendaraannya rusak akibat korosi air laut," tulis salah seorang warganet.

Aksi turis asing naik motor di pantai itu sempat mendapat perhatian politisi sekaligus desainer Niluh Djelantik. Ia berkomentar melalui unggahan Instagram pada 16 Agustus 2022, "Kejadiannya disebutkan di Bali. Katakanlah kalian memakai motor milik pribadi kalian, tetap ini merusak suasana nyaman pantai."

Bukan Kali Pertama

Terjun dan Buang Motor ke Laut, Turis Rusia di Bali Banjir Kecaman
Terjun dan Buang Motor ke Laut, Turis Rusia di Bali Banjir Kecaman. (dok.Instagram @niluhdjelantik/https://www.instagram.com/p/CIqIuWXpqGZ/?utm_source=ig_embed/Henry)

Niluh menyambung, "Apalagi kalau motor pinjaman rental. Tidakkah kalian tahu motor yang kalian sewa bukan untuk dipakai di pantai. Mungkin kalian tidak paham, air laut membuat karat yang akan menjebol rusak motor sewaan. Mikir dan pakai etika di negeri orang!"

Ia kemudian menuliskan bahwa pantai di Bali bukan tempat bermotor. Jika semua orang bebas bermotor di pantai seenaknya, kenyamanan pantai jadi lenyap. Beberapa titik di pantai bahkan disucikan sebagai tempat mlasti atau ritual.

"Mikirlah dan pakai etika berwisata. Kepada para pemilik rental motor, buatkan larangan memakai motor di pasir pantai bagi penyewa. Minta mereka tandatangani. Lindungi aset usaha kalian," tulisnya lagi.

Kejadian tersebut seperti mengulang aksi konyol turis asing pada Desember 2020.  Saat itu, dua turis Rusia, Sergey Kyosenko dan Alina Oshutinskaya, jadi sorotan setelah aksinya membuang motor di laut Bali hanya demi konten.

Kelakuan mereka dinilai konyol dan mencemari lingkungan Sergey akhirnya meminta maaf atas video yang ia buat pada 10 Desember 2020 di Pelabuhan Tanah Anpo, Karangasem, Bali. Dilihat dari akun Instagram @niluhdjelantik, Sergey bersama seorang pria terlihat menemui politisi dan desainer kondang asal Bali tersebut.

Kasus Deportasi

Turis asing dikenal lewat nama Alina Yogi meminta maaf karena berfoto bugil di pohon keramat di Bali. (dok. Instagram @alina_yogi/https://www.instagram.com/p/CdIkhRoPVfh/)
Turis asing dikenal lewat nama Alina Yogi meminta maaf karena berfoto bugil di pohon keramat di Bali. (dok. Instagram @alina_yogi/https://www.instagram.com/p/CdIkhRoPVfh/)

Meski telah meminta maaf, Niluh bersikukuh agar proses hukum tetap berjalan. Jika memang turis tersebut melanggar aturan, Niluh berharap Sergey dideportasi ke negara asalnya, dan keputusan akhirnya memang demikian.

Pada Mei 2022, turis Rusia yang berfoto bugil di pohon keramat di objek wisata Kayu Putih, Desa Tua, Kabupaten Tabanan, Bali juga dideportasi. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster.

"Kita jauh lebih penting menjaga budaya dan menghormati martabat Bali, daripada kita menoleransi tindakan-tindakan yang membuat budaya Bali ini tidak terjaga dan merusak citra pariwisata," kata Wayan dikutip dari Antara, 6 Mei 2022.

Koster memerintahkan Kanwil Kemenkumham Bali mendeportasi turis Rusia yang diketahui bernama Alina Fazleeva. Tidak sendiri, suaminya, Amdrei Fazleeva, juga ikut diusir dari Bali. Koster mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan kedua turis Rusia itu tidak cukup.

"Keduanya wajib disanksi karena ulah mereka telah menodai kehormatan keluhuran budaya Bali yang harus ditegakkan bersama-sama," sebutnya. Selain meminta maaf, keduanya juga sudah melaksanakan upacara adat guru piduka sebagai ritual pembersihan.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya