Liputan6.com, Jakarta - Tren thrifting atau membeli barang second hand melanda tak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Bukan rahasia lagi bahwa untuk mendapatkan barang vintage maupun yang branded bisa dilakukan dengan memburunya di toko thrifting.
Di Jepang sendiri ternyata terdapat banyak toko thrifting yang sudah terkenal di kalangan warga lokal maupun wisatawan. Seorang pengguna TikTok pun membagikan pengalamannya saat berburu barang branded di toko thrifting di Jepang.
"Kalap nge-thrift di Jepang karena isinya barang luxury brand harga miring semua, bakal habis berapa ya? ungkap @anditahsn di TikTok, dikutip Minggu (29/4/2023)
Advertisement
Selanjutnya di video, tampak sebuah toko yang bernama 2nd Street Reuse Shop di Sapporo Jepang. Toko tersebut seperti kios di sebuah jalanan yang menjual barang-barang branded mulai dari Chanel, Louis Vuitton (LV), Prada, sampai Burberry.
"Toko ini ternyata cabangnya ada di mana-mana, termasuk di Tokyo. Harga juga bervariasi dari yang paling murah dan mahal," sambungnya lagi.
Dia mengaku penasaran dengan second hand pakaian yang tampak digantung. Menurutnya berburu barang branded di toko thrifting haruslah jeli, tapi tidak perlu khawatir karena barang second hand di Jepang kualitas dan kondisinya bagus serta terjaga semua.
Ia lalu memperliatkan sebuah coat parka dari Burberry yang hanya dibanderol 14.900 Yen atau setara Rp1,7 juta. Menurutnya kondisinya bagus namun kekecilan di bagian lengan saat dicoba.
Seperti Mencari Harta Karun
Namun akhirnya barang pertama yang ia beli adalah cardigan manik-manik Didier Raymond seharga 2.900 Yen atau setara Rp339.300, lalu sweater dari Burberry Blacklabel yang harganya hanya 900 Yen atau Rp105.300.
"Asli nge-thrift di sini tuh kalian seperti mencari harta karun," ujarnya lagi.
Ia juga menemukan sebuah cardigan yang sempat diincarnya yaitu Play Comme des Garcons yang bisa dia beli dengan harga 10.990 Yen atau Rp1.285.830, di mana arga aslinya di toko 30.000 Yen atau Rp3,5 juta. "Dan yang aku suka kalau menemukan item yang cukup vintage, kondisinya bagus dan harga yang miring juga," tuturnya lagi
Ia mengungkapkan untuk tidak ragu dengan keaslian barang-barang branded yang ada di toko thrifting di Jepang. Ia diberi tahu salah seorang kenalan yang sudah lama tinggal di Jepang bahwa menjual counterfeit atau barang palsu termasuk ilegal di Jepang, sehingga aturan mereka cukup ketat untuk luxury brand.
"Kalau di online justru harus hati-hati ya," sarannya.
Advertisement
Dapat Tas Mewah Murah
Thrifting dikenal luas menjadi kegiatan membeli pakaian bekas untuk dipakai kembali. Belakangan thrifting menjadi pusat perhatian masyarakat Tanah Air. Pasalnya, pakaian yang didatangkan dari luar negeri ini dinilai merugikan produk lokal. Harga yang murah membuat banyak masyarakat memilih pakaian thrifting sebagai alternatif punya pakaian bermerek.
Mengutip dari kanal Hot Liputan6.com 5 April 2023, ada kejadian unik seorang yang membeli produk fashion dari hasil thrifting. Wanita bernama Chandler West asal North California iseng memilih tas vintage yang ia beli seharga $1 atau setara Rp 15 ribu. Siapa sangka, tas jinjing tersebut punya sejarah panjang. Ia berhasil menjual kembali tas “keberuntungan tersebut dengan harga $9.450 atau setara Rp140 juta.
Melansir dari New York Times, West mengaku tertarik membeli tas mungil itu hanya karena terlihat antik. Bahkan ia tak tahu menahu asal usul tas yang justru terlihat usang itu.
"Saya hanya berpikir itu terlihat tua. Saya seperti, saya tidak tahu dari mana asalnya, tapi itu terlihat tua, seperti lebih tua dari sekedar vintage, seperti antik setingkat tua." kata Chandler West lewat video pribadinya.
Koleksi Antik dari Thrifting
Tas super murah seharga 1 Dolar tersebut ternyata membuat West agak penasaran. Setelah membeli tas itu, West merasa jauh di lubuk hatinya dia perlu melihatnya lagi. Berikut Liputan6.com merangkum wanita beli tas hasil thrifting seharga Rp15 ribu, dijual laku Rp140 juta melansir dari New York Post, Rabu, 5 April 2023.
Chandler West, yang berusia 29 tahun, mengunggah video ke akun TikTok-nya dengan penuh kekaguman. Ia akhirnya menyadari bahwa tas yang ia beli dari penjualan real estate online ternyata bukanlah sebuah barang antik biasa.
Tas tersebut, yang ditampilkan di situs Rago Auctions dalam salah satu video TikTok-nya, diidentifikasi sebagai sebuah tas tangan multi-permata dan enamel buatan Cartier pada tahun 1920-an. Tak heran jika barang thrifting memang tiada yang tahu asal usul pastinya. Ada yang benar-benar bagus, ada juga yang hanya merek palsu.
Dengan semangat yang membara, West akhirnya meminta bantuan dari sebuah grup Facebook yang ahli dalam bidang barang antik dan koleksi antik, dan mereka memberitahu mereka merasa yakin bahwa tas tersebut adalah tas buatan Cartier.
Grup Facebook itu menyarankan West untuk membawanya ke toko perhiasan. Mengingat mereka memberitahukan bahwa ada 12 berlian asli di atas tas antik tersebut.
Advertisement