Pamer Barang Gratis dari Gucci, Karyawan Dipecat Meski Baru 11 Hari Kerja

Mantan karyawan Gucci ini dianggap melanggar pedoman media sosial yang ditetapkan rumah mode Prancis itu.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Mei 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2023, 07:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi Gucci. (dok. pexels/Katelyn Whitson)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Melanie Moradi, staf penjualan Gucci yang mengklaim ia dipecat setelah pamer "seragam gratisnya" di TikTok. "Hadiah" dari Gucci itu diberikan di hari pertama ia bekerja.

Melansir Daily Mail, Kamis, 4 Mei 2023, perempuan asal Los Angeles, AS ini bergurau bahwa ia mungkin "menghilang" dan melarikan diri dengan barang gratis dalam sebuah klip yang telah dilihat lebih dari 9,4 juta kali di platform media sosial tersebut.

Ia melabeli sepasang sepatu kets putih yang diberikan sebagai "basic," seraya menambahkan ia bukan penggemar salah satu jaket "seragam" Gucci. Di unggahan yang dimaksud, ia menyisipkan lagu Gucci Gang oleh Lil Pump dan menulis, "Semua yang diberikan Gucci gratis pada hari pertama saya (bekerja)."

Ia lalu membuka kotak tas belanja raksasa berisi tiga blus, dua celana panjang, dua blazer, tas, ikat pinggang, kaus kaki, sepasang sepatu, dan sepasang sepatu kets putih. Saat membuka kotak sepatunya, ia menulis, "Eh, basic," sambil menambahkan tentang celana di dalam kotak, "Warna yang cantik, tapi butuh perubahan."

Kaus kaki itu dijual seharga 290 dolar AS (sekitar Rp4,2 juta), menurut situs web Gucci. Sementara, ikat pinggang serupa di toko online dibanderol antara 400 hingga 550 dolar AS (sekitar Rp5,9 juta--Rp7,3 juta).

Tas yang diberikan padanya adalah tas bahu mini GG Marmont yang dijual seharga 1.550 dolar AS (sekitar Rp22,8 juta), merujuk situs web Gucci. Sedangkan, sepatu kulit wanita Gucci Jordaan berharga 920 dolar AS (sekitar Rp13,5 juta).

 

Dipecat Tidak Hanya karena Video

Ilustrasi
Ilustrasi gerai Gucci. (dok. unsplash/Julien Tondu)

Sepatu kets putih "hadiah " dari Gucci itu tidak dapat ditemukan di toko online merek tersebut. Tapi, sepasang sepatu serupa dipasarkan dengan harga sekitar 800--900 dolar AS (sekitar Rp11,7 juta--Rp13,2 juta).

Semua karyawan Gucci diberi seragam yang sama, kata Moradi. Kendati, ia kemudian menegaskan, bahwa "seragam gratis" staf laki-laki sedikit berbeda. Sebelas hari kemudian setelah mengunggah video tersebut, ia mengaku dipecat, menulis, "Usahakan membaca pedoman media sosial ketika Anda dipekerjakan atau tidak karena saya membenci pekerjaan itu."

Ia awalnya diminta untuk menghapus video, yang ia patuhi, tapi akhirnya kehilangan pekerjaannya. Dalam klip lain, ia memfilmkan dirinya menikmati es krim bersama temannya, masih memakai seragam setelah dipecat.

Moradi kemudian mengatakan bahwa ia tidak kehilangan pekerjaannya karena video itu saja, tapi karena lelucon ia akan melarikan diri dengan membawa barang-barang itu. "HR mengatakan pada saya bahwa itu tidak menyoroti Gucci dengan baik," katanya pada Insider.

Ia menambahkan bahwa ia senang video tersebut menyoroti "standar dan ketentuan yang kami terima di tempat kerja." 

Berharap Ditangani Lebih Anggun

Ilustrasi
Ilustrasi gerai Gucci. (dok. unsplash @pechka)

Moradi menambahkan bahwa pekerja seharusnya "tidak seharusnya mengorbankan kesehatan mental, kesejahteraan, atau kebebasan berekspresi demi pekerjaan." Dalam video lanjutan, ia menjelaskan bahwa ia memiliki beberapa bentuk pendapatan lain dengan bekerja sebagai asisten pribadi.

Ia juga menjalankan bisnis tas hadiah pribadi yang disebut "Basket Bestie." Pedoman Gucci mengizinkan karyawan untuk mengunggah tentang perancang, tapi didesak untuk menerapkan "penilaian terbaik," kata pedomannya.

Moradi memberi tahu Insider bahwa pekerjaan itu jatuh ke pangkuannya karena ia memiliki teman dekat yang bekerja untuk perusahaan, tapi merasa ritel itu menyedihkan. "Saya orang yang sangat spiritual," tambahnya.

"Saya merasa alam semesta mendengar panggilan saya dan menjawab berkat saya," ia menyambung. "Saya sangat lega bisa dilepaskan (dari pekerjaan dengan Gucci). Saya hanya berharap situasi ini ditangani dengan lebih anggun, berkasih sayang, dan pengertian." Terkait kejadian ini, Gucci dilaporkan belum merilis pernyataan resmi mereka.

Direktur Kreatif Baru Gucci

Sabato De Sarno Resmi Duduki Kursi Creative Director Gucci, Penerus Alessandro Michele
Sosok Sabato De Sarno jadi penerus Alessandro Michele di Gucci (instagram/gucci)

Setelah delapan tahun berkreasi dalam lingkaran pakaian non-konformitas gender maksimal dari Alessandro Michele, Gucci telah menunjuk direktur kreatif baru pada Februari 2023. Ia, tidak lain tidak bukan, adalah perancang Italia Sabato De Sarno.

Pria berusia 39 tahun itu telah bekerja di beberapa nama besar, setelah menghabiskan waktu di Prada, Dolce & Gabbana, dan Valentino, catat Euro News. De Sarno akan mengungkap koleksi Gucci pertamanya pada September mendatang di Milan Fashion Week.

Namun sebelum itu, ada petunjuk tentang arah yang akan diambil dari peran barunya. Ia mungkin bukan nama yang paling terkenal, tapi punya potongan karier menakjubkan untuk pekerjaan itu. Sebelumnya, ia menghabiskan 13 tahun terakhir di Valentino di mana ia membangun reputasi mengerjakan koleksi busana pria dan wanita.

Di Valentino, De Sarno berada di belakang perubahan berani perusahaan menuju warna pink baru untuk musim panas tahun lalu. Sebagai orang Italia, De Sarno akan mempertahankan akar Gucci dalam mode Italia.

Foto resmi yang dirilis dengan berita pengangkatannya menunjukkan gaya profesionalnya: atasan hitam sederhana, siluet ramping, dan warna tunggal yang kuat.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya