Jamu Sehati, Perkenalkan Tradisi Minum Jamu dengan Potensi Lokal di Bali

Selama ini Jamu di Indonesia lebih sering dikenal di tanah Jawa, dikonsumsi para keluarga kerajaan seperti yang tertulis dalam berbagai relief candi. Padahal dalam perkembangan jalur rempah di masa silam Nusantara lebih luas dari itu.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 18 Mei 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 05:00 WIB
Jamu Sehati salah satu brand jamu yang eksis di Bali
Jamu Sehati salah satu brand jamu yang eksis di Bali. (Dok: Instagram Jamu Sehati)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini Jamu di Indonesia lebih sering dikenal di tanah Jawa, dikonsumsi para keluarga kerajaan seperti yang tertulis dalam berbagai relief candi. Padahal dalam perkembangan jalur rempah di masa silam Nusantara lebih luas dari itu.

Salah satunya jamu juga dikonsumsi masyarakat di Bali, bahkan di era modern masih dilestarikan. Salah satunya Jamu Sehati yang berlokasi di Ubud kini eksis sebagai brand jamu lokal setempat pada 2015. 

Mengutip dari laman resminya, Kamis (18/5/2023), Ubud berasal dari bahasa Bali “Ubad” yang secara harfiah berarti “obat”. Kata itu mengacu pada banyaknya tanaman obat di sekitar tempat itu, yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional.

Ubud terletak di antara persawahan dan jurang terjal di kaki bukit tengah Kabupaten Gianyar, keindahan alam, seni, budaya, dan suasana damainya berhasil menarik banyak orang dari seluruh dunia untuk jatuh cinta pada tempat ini. Ubud sendiri memiliki sejarah yang begitu sakral, diketahui dari peninggalan prasejarah hindu dan diperkirakan berasal dari abad ke-8.

Di sanalah Jamu Sehati eksis untuk mempromosikan banyak manfaat jamu dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan bahan-bahan yang ditanam secara lokal di tanah Bali yang terkenal dengan khasiat khasnya yang kaya akan mineral dan sangat subur.

Tak sekadar memproduksi jamu, Jamu Sehati engembangkan produk serta berpartisipasi aktif dalam acara komunitas lokal. Terhubung dengan baik dengan petani lokal di Bali dan dengan senang hati menyebut mereka sebagai mitranya. 

Punya 26 Varian Jamu

Produksi jamu dari brand Jamu Sehati
Produksi jamu dari brand Jamu Sehati. (Dok: Instagram Jamu Sehati)

Pada 2018 berbagai varian produk telah terdaftar sebagai Jamu Sehati (P-IRT 1135104081218-23). Sekarang setidaknya sudah ada 26 produk berbeda dan dapat menemukannya di banyak gerainya di Bali.

Sehati berasal dari kata sehat yang berarti sehat dan sehati yang dapat diterjemahkan sebagai satu hati. Sepanjang perjalanan melewati suka dan duka selama proses dengan berkah dan pengetahuan Jamu Sehati memiliki visi mempromosikan banyak manfaat jamu dalam kehidupan sehari-hari.

Jamu Sehati juga berpartisipasi aktif dalam acara komunitas lokal serta terhubung dengan baik dengan petani lokal di Bali. Tak sekadar melestarikan jamu dengan bahan lokal, tapi juga memperkenalkannya kepada wisatawan asing yang kerap datang ke Bali. 

Berbagai workshop maupun acara untuk lebih mempopulerkan jamu di masyarakat juga terus dilakukan. Salah satunya berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk industri kuliner, sambil memadukan tradisi minum jamu. Benih kerjanya juga berbuah sebab telah diakui dan terdaftar sebagai perusahaan. 

Workshop Jamu Sehati berlokasi di Yudistira Selatan No. 2, Peliatan, Ubud, Bali. Sementara untuk gerainya berlokasi di Hanoman, Ubud, Bali.

Konsumsi Jamu Sesuai Takaran

Ilustrasi rempah | Kim van Vuuren dari pexels
Ilustrasi rempah | Kim van Vuuren dari pexels

Sudah lama sejak jamu dipercaya sebagai minuman tradisional yang punya segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Tetapi mengonsumsi jamu secara berkelbihan juga tak direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Melansir laman resmi webnya, Senin, 15 Mei 2023, efek samping konsumsi jamu secara berlebihan terbagi jadi tiga: efek jangka pendek, menengah, dan panjang. 

1. Efek Jangka Pendek

Gangguan pencernaan, seperti diare dan muntah, disebut sebagai efek jangka pendek konsumsi jamu melebihi takaran yang seharusnya.

2. Efek Jangka Menengah

Potensi efek jangka menengah karena berlebihan mengonsumsi jamu adalah gangguan fungsi liver. Pasalnya, ketika jamu maupun bahan herbal lain masuk ke dalam pencernaan, proses metabolisme bakal berlangsung di liver.

3. Efek Jangka Panjang

Jika mengonsumsi jamu secara berlebihan, pekerjaan liver bakal jadi berat dan akhirnya terganggu. Di catatan efek jangka panjang, kebisaan ini bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal.

Disebutkan bahwa ginjal harus bekerja keras untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme jika dikonsumsi melebihi dosis. Karena itu, mencari jamu yang tidak mengandung beragam zat kimia, pengawet, serta terbukti higienis yaitu sedikit tips aman mengonsumi jamu setiap hari.

Memilih Bahan Baku Jamu

Ilustrasi rempah-rempah
Ilustrasi rempah-rempah (freepik/azerbaijan_stockers)

Jika meminum jamu yang dijual dalam bentuk kemasan, cari yang sudah teruji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lalu apabila ingin menggunakan jamu untuk pengobatan penyakit tertentu, ada baiknya konsultasikan langsung pada dokter agar menggunakan jamu dengan jenis dan dosis yang tepat.

Perlu diingat untuk kondisi kesehatan tertentu, jamu tidak bisa menggantikan obat-obatan yang diresepkan dokter. Di samping itu, dikutip dari laman Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Puskesmas Indonesia (PDPKMI), 28 Maret 2023, Kemenkes pun merilis cara memilih bahan jamu segar.

Pihaknya menjelaskan jamu segar merupakan jamu yang baru dibuat dari ramuan bahan tumbuhan obat untuk segera dikonsumsi. "Jamu segar sebaiknya untuk dikonsumsi (dalam) satu hari (setelah dibuat)," sambung mereka. "Namun, dapat juga disimpan di kulkas maksimal 2–3 hari."

Dalam memilih bahan baku jamu, pihaknya mencatat beberapa poin, yakni:

  1. Jenis tumbuhan benar
  2. Bebas dari cemaran bahan lain, seperti tanah, pasir, dan rumput
  3. Cukup umur; Bebas dari hama penyakit
  4. Bagian tumbuhan yang dibutuhkan tepat
  5. Rimpang/akar
  6. Kulit batang/kayu
  7. Daun, Bunga, Biji, dan Buah 
Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya