Praktik Ekonomi Sirkular, Pengumpulan Sampah Plastik Bisa Ditukar Uang untuk Belanja Lagi di Super Indo

Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni setiap tahunnya kembali dijadikan momentum gerakan ekonomi sirkular. Salah satunya melalui Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang terintegrasi atau disebut dengan Smart Waste Hub (WAHU) bekerja sama dengan Super Indo sebagai retail.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Jun 2023, 18:05 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 18:03 WIB
Super Indo dalam peresmpian sentra pengumpulan sampah di cabang Pindang Tangerang
Super Indo dalam peresmpian sentra pengumpulan sampah di cabang Pindang Tangerang. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dunia sedang tidak baik-baik saja, hal itu ditandai dengan perubahan cuaca ekstrem yang kian dirasakan seluruh penduduk bumi. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif ini ditenggarai juga dengan permasalahan sampah.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni setiap tahunnya kembali dijadikan momentum gerakan ekonomi sirkular. Seperti kegiatan yang dilakukan Super Indo bersama dengan PT Waste Hubs Indonesia dengan meluncurkan Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang terintegrasi atau disebut dengan Smart Waste Hub (WAHU).

Poin ini merupakan fasilitas pelayanan publik untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan sampah kemasan plastik yang sering kali berakhir di TPA dan laut. Program berbasis digital melalui aplikasi WAHU ini menyediakan insentif menarik bagi peserta aktif yang melakukan pemilahan, pengumpulan dan penukaran sampah kemasan plastik berupa uang elektronik melalui dompet digital.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkap bahwa volume timbulan sampah di Indonesia sepanjang 2022 yaitu 68,5 juta ton sampah nasional. Tercatat 64 persen timbulan sampah yang telah berhasil dikelola.

Sedangkan untuk sampah plastik sendiri berada di urutan kedua yaitu mencapai 19,25 juta ton atau proporsi 18 persen dari total sampah nasional. Dengan fakta itu, Ujang Solihin Sidik, Kasubdit Tata Laksana Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan RI, mengungkap dukungan atas fasilitas Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang diinisiasi oleh Super Indo dan PT Waste Hubs Indonesia.

"Dalam konteks Hari Lingkungan Hidup Sedunia, program ini dapat dikatakan selaras dengan komitmen Internasional dalam memerangi polusi plastik," sebut Ujang saat Press Conference Peluncuran Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik WAHU di Super Indo Pinang, Tangerang, Kamis 8 Juni 2023.

 

Solusi Polusi Plastik

Kini masyarakat bisa menukar sampah plastik untuk ditukar dengan uang elektronik yang bisa dibelanjakan kembali
Kini masyarakat bisa menukar sampah plastik untuk ditukar dengan uang elektronik yang bisa dibelanjakan kembali. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Lebih lanjut Ujang mengatakan, di Indonesia, KLHK sedang mencanangkan "Resolusi Polusi Plastik" (Plastic Pollution Resolution). Secara spesifik program membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut.

"Ini merupakan alternatif solusi yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah plastik dari siklusnya," kata Ujang.

Hal itu antara lain dengan merancang produk dan material yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali. Program juga mendorong kolaborasi untuk memfasilitasi pemerataan akses teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta kerja sama teknis dan keilmuan. 

Boudewijn Van Nieuwenhuijzen, President Director, Super Indo di kesempatan yang sama mengungkapkan, "Kita semua tahu bahwa plastik adalah bahan yang berharga dan penting untuk distribusi produk yang aman dan efisien serta memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada banyak alternatif lain."

Namun saat ini, banyak sampah plastik malah berakhir di lingkungan tanpa pengelolan yang tepat. Alasan inilah yang membuat pihaknya ingin membantu Pemerintah dalam mengelola sampah plastik, dan mengurangi penggunaan plastik murni.

"Sejak 2006, kami telah berinvestasi dalam banyak program edukasi untuk membantu pelanggan dan pemangku kepentingan Super Indo lebih memahami perilaku dalam sistem plastik, dan mengubah pendekatan pembuangan limbah," paparnya lagi.

 

Kolaborasi untuk Daur Ulang Sampah

Masyarakat diajak menyetorkan sampah terpilah ke Bank Sampah terdekat, agar sampah plastik tidak berakhir ke lingkungan dan mencemari sekitarnya, namun terintegrasi ke pendaur. (Istimewa)
Masyarakat diajak menyetorkan sampah terpilah ke Bank Sampah terdekat, agar sampah plastik tidak berakhir ke lingkungan dan mencemari sekitarnya, namun terintegrasi ke pendaur. (Istimewa)

Michiel Reinoud, Founder WAHU  mengungkapkan "Dengan sistem pengelolaan 3R sampah plastik di fasilitas WAHU, kami ingin memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi umat manusia dan planet."

Ia mengutarakan bahwa misi utama dari program kolaborasi kami dengan Super Indo adalah mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan plastik di Indonesia sebanyak mungkin. Tujuannya tentu untuk mengurangi sampah plastik yang bisa berakhir di TPA, mencemari tanah dan laut.

"Idenya sederhana namun sangat inovatif dan semua orang bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengunduh aplikasi kami, kemudian mulai mengumpulkan sampah kemasan plastik, dan menikmati bonus dalam bentuk uang elektronik." sambungnya.

Sementara itu, Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability, Super Indo mengungkapkan "Kami percaya bahwa sampah kemasan plastik memiliki nilai jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kami ajak untuk bergabung, dengan kebiasaan sederhana memotong jejak plastik kita, setiap hari."

Selanjutnya Christine Halim, Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) menjelaskan, "Kami dari ADUPI sangat mendukung program Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik ini, hasil kolaborasi Super Indo bersama WAHU."

Sebagai organisasi pihaknya pun membutuhkan bahan baku dari hasil daur ulang plastik dimana nantinya bisa dimanfaatkan kembali oleh industri. Dengan itu konsep sirkular ekonomi berjalan dengan baik, sehingga sangat penting untuk semua pihak berkolaborasi.

Harga Kemasan Plastik yang Ditukarkan

[Fimela] Ilustrasi Sampah Plasti di Laut
Ilustrasi Sampah Plastik di Laut | unsplash.com/@brian_yuri

Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menambahkan, pihaknya dengan seluruh anggotanya sudah berusaha juga untuk mengurangi sampah plastik terutama kantong belanja plastik sekali pakai. "Apa yang dilakukan Super Indo dan WAHU melalui proyek ini merupakan langkah yang baik untuk menerapkan prinsip 3R, Reduce, Reuse, Recyle," katanya.

Sementara itu setiap kemasan plastik rumah tangga yang dibawa ke Fasilitas WAHU akan dihargai berdasarkan kategorinya. Adapun kategori plastik yang dimaksud adalah sampah plastik campur akan dihargai Rp2.500 per kilogram, sampah botol plastik PET dihargai Rp4.500 per kilogram, dan sampah plastik kemasan Private Label Super Indo dihargai Rp5.000 per kilogram.

Fasilitas WAHU dibangun di dua gerai Super Indo, yaitu Super Indo Pinang, Tangerang dan Super Indo Wibawa Mukti di Bekasi. Kedepannya Super Indo akan menambahkan pembangunan fasilitas WAHU ini ke kota-kota lain yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

 

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya