Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang penata rambut hanya perlu tahu soal gaya dan tren warna rambut? Mereka nyatanya kerap dihadapkan pada pernyataan klien seputar permasalahan kesehatan rambut dan kulit kepala. Hal itu pula yang melatari digelarnya Hair College, sebuah program pemberdayaan bagi para penata rambut di Indonesia oleh ERHA Hair Care Center pada 27 Juni 2023 di Jakarta.
"Tidak jarang mereka juga diminta merekomendasikan perawatan (rambut) sesuai masalah yang konsumen hadapi," kata Alisa Agustine, Head of ERHA Hair Care Center, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 4 Juli 2023.
Ia meyakini, pengetahuan seputar permasalahan rambut dan kulit kepala semestinya jadi nilai tambah yang wajib dimiliki para penata rambut profesional agar bisa bersaing di tengah perkembangan industri yang ketat dan pesat. Dengan pengetahuan yang cukup, penata rambut bisa merekomendasikan dan menangani keluhan klien mereka sesuai kondisi rambut dan kulit kepala masing-masing.
Advertisement
"Hal ini akan membentuk mereka jadi professional hair stylist dengan kemampuan dan pelayanan kelas atas. Harapannya, mereka dapat membagikan pengetahuan ini ke rekan seprofesi mereka, sehingga manfaat yang dirasakan dari program pemberdayaan ini akan semakin luas," tutur Alisa Agustine, selaku Head of ERHA Hair Care Center.
Hair College pada tahun ini sudah memasuki gelaran keempat. Acara diikuti lebih dari 40 penata rambut di area Jabodetabek, serta mahasiswi dan alumni Cosmetology Universitas Negeri Jakarta. Mereka mendapat pemaparan materi dari dr. Margaretha Indah Maharani, SpKK, FINSDV, FAADV, salah seorang dermatologis berpengalaman dari ERHA Ultimate. dr. Rani membahas topik seputar kesehatan kulit kepala, perawatan rambut, serta tips dan trik menata rambut dengan dampak kerusakan yang minimal.
Ajang Berbagi Pengalaman
Program tersebut juga menghadirkan Kevin Tania, seorang pakar dalam bidang personal branding dan pendiri barbershop The Cut Rumah. Kevin membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam membangun personal branding yang efektif bagi para penata rambut.
Materi itu diharapkan membantu para peserta mengembangkan citra profesional mereka dan memanfaatkan strategi pemasaran yang tepat guna meningkatkanvisibilitas dan keberhasilan mereka di industri ini. Acara tersebut juga menyediakan kesempatan bagi para peserta berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui sesi diskusi dan kolaborasi.
Sharing session itu memungkinkan para peserta belajar dari satu sama lain, saling memberi tips dan trik terbaik, serta berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam industri. Melalui interaksi ini, ERHA Hair Care Center berharap dapat membangun kolaborasi yang kuat dengan para profesional dan meningkatkan kualitas layanan di industri perawatan rambut.
"Ini kali kedua aku hadir di Hair College by ERHA Hair Care Center. Program ini sangat menyenangkan dan memfasilitasi untuk terus memperdalam ilmu tentang rambut sambil bisa berkoneksi dengan teman-teman dari profesi yang sama," ujar Mitsalina (@hairdo_mitsa) salah satu partisipan Cair College yang hadir.
Advertisement
Bikin Komunitas Penata Rambut
Di kesempatan itu, ERHA Hair Care Center juga meresmikan Komunitas Hair Stylist yang akan jadi mitra binaan ERHA Hair Care Center. Lewat komunitas tersebut, para anggota diharapkan bisa membantu menyebarkan edukasi seputar kesehatan kulit kepala dan rambut, serta perawatan yang dapat dilakukan bagi penata rambut lain, sehingga lebih banyak pelaku industri rambut Indonesia yang memiliki kemampuan mumpuni dan berdaya saing.
Hair College sejauh ini sudah diikuti ribuan penata rambut di area Jabodetabek dan Bandung. Melihat antusiasme yang tinggi, pihaknya berencana menggelar kegiatan itu ke kota-kota besar lain di Indonesia.
Acara ini juga jadi langkah awal dalam membentuk komunitas penata rambut pertama di Indonesia, yang bertujuan jadi wadah bagi para penata rambut untuk berkolaborasi, bertukar pengetahuan, dan mengembangkan karier mereka. Program tersebut terselenggara gratis untuk peserta umum. Informasi tentang program berikutnya akan diumumkan di akun media sosial ERHA Hair Care Center.
Sempat Terdampak Pandemi Covid-19
Profesi penata rambut merupakan salah satu yang terdampak parah pandemi COVID-19. Lantaran berkontak langsung antara pelanggan dan penata rambut, jasa tersebut sempat dilarang beroperasi di awal pandemi. Hal itu juga berlaku di Inggris yang memberlakukan penguncian secara menyeluruh.
Namun, sejumlah penata rambut nekat melanggar aturan dengan tetap menyediakan layanan bagi konsumennya secara sembunyi-sembunyi. Para penata rambut kedapatan mengiklankan jasa mereka di berbagai platform. Untuk menarik hati pelanggan, beberapa menawarkan harga diskon, lainnya bahkan mencantumkan latar belakang belajar di salon ternama di pusat London.
Meski dianggap melanggar aturan lockdown, para penata rambut itu tidak merasa bertindak berbahaya. Salah satu yang namanya tak mau disebut mengatakan ia selalu memakai masker dan sarung tangan saat melayani pelanggan, sementara para klien mencuci tangannya lebih dulu dan menggunakan hand sanitizer ketika datang ke salon.
"Aku punya salon rumah, dan aku tak masuk kualifikasi mendapatkan bantuan pemerintah sehingga aku harus mencari uang sendiri," ujarnya kepada The Sun, 5 Mei 2020.
Bak gayung bersambut, keinginannya mendapat uang sejalan dengan tawaran dari para pelanggannya. "Beberapa klienku mengirim pesan bertanya apakah aku masih membuka salon, sehingga aku pikir 'kenapa tidak?'"
Meski buka, ia mengaku layanan yang diberikannya terbatas pada potong rambut dan mengecat ulang rambut. Untuk itu, ia menyebut pelanggan hanya menghabiskan waktu sejam hingga dua jam saja di salon.Â
Â
Advertisement