Liputan6.com, Jakarta - Pesona Likupang tentu tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun, bila berbicara dari kacamata kesiapannya sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP), seberapa siap sebenarnya wilayah di Sulawesi Utara itu? "Likupang sedang bergeliat membangun pariwisata," klaim tim Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparakraf) melalui pesan pada Liputan6.com, Sabtu, 8 Juli 2023.
Dalam upaya mendorong wisatawan ke Likupang tahun ini, sambung pihaknya, andalannya adalah penyelenggaraan sederet event pariwisata. Mereka mengatakan, "Kemenparekraf berkolaborasi dengan InJourney mendukung Kharisma Event Nusantara di DSP Likupang, yaitu Likupang Tourism Festival."
Acara itu rencananya akan diselenggarakan pada 29--31 Juli 2023 dengan beberapa side event, seperti Pulau Bangka Festival yang memiliki spot bawah laut yang indah, serta Pemilihan Putri Bahari. "Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga mendukung event North Sulawesi Likupang International Fishing Competition yang akan diselenggarakan pada September (2023) dan World Mountain Bike Championship Series pada Oktober (2023)," paparnya.
Advertisement
"KEK Likupang yang berada di dalam kawasan DPSP Likupang juga didorong menarik wisatawan," ia mengklaim. "Tidak hanya event pariwisata yang digenjot, namun juga pembukaan akses wisatawan."
Ini termasuk membuka rute penerbangan internasional dari Bandara Narita, Jepang; dan Jeju, Korea Selatan ke Bandara Sam Ratulangi yang "diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara," sebutnya. "Dalam pengembangan pariwisata, perlu dukungan dari berbagai sektor untuk mendukung atraksi, aksesibilitas, dan amenitas," mereka menambahkan.
Pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jembatan Boulevard II, juga dilakukan, katanya. "Beberapa masih dalam proses penyelesaian, seperti pelebaran jalan, pembangunan jalan Manado Outer Ring Road Tahap III dan IV, serta pembangunan fasilitas pelabuhan laut."
PR DSP Likupang
Selain itu, katanya, pemerataan amenitas juga dilakukan, mulai dari penerangan listrik, hingga penambahan layanan jaringan telekomunikasi ke daerah di wilayah Likupang, seperti di Pulau Bangka yang dijadikan "quick wins." Hotel juga sudah mulai bertambah, baik di wilayah Likupang maupun kabupaten/kota penyangga.
"Data BPS menunjukkan jumlah hotel menurut kategori di Kabupaten Minahasa Utara pada 2018--2021 terjadi kenaikan walau tidak signifikan," ujar mereka. "Sebanyak 20 hotel jadi 24 hotel. Begitu pula dengan jumlah restoran maupun rumah makan di rentang tahun yang sama dari 74 restoran jadi 107 restoran."
Dalam upaya menarik investor untuk pengembangan KEK Likupang sebagai salah satu dukungan kebangkitan pariwisata dari sisi atraksi dan amenitas, juga dilakukan peningkatan kapasitas SDM pelaku parekraf di DSP Likupang, sebut pihaknya.
"Saat ini, secara khusus Likupang mengembangkan ekowisata, wisata bahari, dan wisata minat khusus selam, karena Likupang dikelilingi spot selam yang menarik keanekaragaman hayatinya. Beberapa event juga mengandalkan wisata bahari, seperti kompetisi memancing."
Advertisement
Tidak Setenar 4 DSP Lain
Secara popularitas, Likupang memang diakui tidak setenar empat DSP lain. Birkom Kemenparekraf menyebut, "Likupang memang DSP paling muda, sehingga masih perlu mengejar DSP lain. (Perlu) promosi intensif di berbagai media, baik nasional maupun internasional, melalui iklan dan media sosial. Juga, harus diimbangi dengan kesiapan aksesibilitas, amenitas, dan sumber daya manusia."
Jadi, apa saja pekerjaan rumah yang harus dituntaskan DSP Likupang? Menyelesaikan isu-isu, seperti percepatan pembangunan infrastruktur di Pulau Bangka, pengembangan atraksi wisata, pelaksanaan event daerah, serta pengembangan SDM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata, seperti infrastruktur jalan, jembatan, peningkatan pembangunan pelabuhan wisata, serta penataan daya tarik wisata masih harus dikebut. Target pembangunan DSP Likupang (ditargetkan) selesai pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, yaitu semester 1 tahun 2024, mereka mengklaim.
"Selain itu, Pulau Bangka, yang merupakan Likupang kepulauan, juga memiliki target selesai hingga tahun 2024 dengan beberapa pekerjaan infrastruktur jaringan listrik, air, internet, jalan lingkar, tempat pengelolaan sampah, dan peningkatan SDM yang digarap melalui kolaborasi dari beberapa kementerian/lembaga sesuai tugas dan fungsinya."
Mengapa Harus ke Likupang?
KEK Likupang ditargetkan sudah beroperasi secara resmi di tahun 2023, katanya. "Harapannya, kunjungan wisatawan bertambah sehingga dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," Birkom berkata.
Menurut mereka, wisatawan harus datang ke Likupang karena punya "banyak wisata alam tersembunyi yang indah." "Hampir seluruh pantai, danau, dan bukit di Likupang menawarkan pemandangan eksotis," katanya. "Beberapa destinasi yang perlu dikunjungi, yaitu Pantai Paal, Bukit Savana Lihunu, Pulau Lihaga, Bukit Larata, dan Desa Bahoi."
"Ada juga wisata sejarah peninggalan nenek moyang, seperti waruga, kesenian daerah, termasuk tarian-tarian khas dengan kostum menarik yang jadi atraksi yang jangan sampai dilewatkan. Melalui desa wisata dan wisata pedesaan, pelancong dapat mengenal alam, budaya, dan tradisi masyarakat.
"Rencanakan liburan ke Likupang dengan baik untuk mendapat pengalaman berwisata yang unik pada waktu tertentu, seperti saat ada event, misal Likupang Tourism Festival di bulan Juli (2023)," katanya.
Juga, saat cuaca di laut bagus untuk mengeksplorasi Likupang kepulauan dan Likupang daratan. "Jangan lupa menikmati kuliner khas Minahasa, seperti ikan bakar sambal dabu-dabu, tinutuan, pisang goroho, cakalang fufu, dan lalampa," tutupnya.
Advertisement