Liputan6.com, Jakarta - Saat melakukan penerbangan jarak jauh, beberapa orang akan merasa lebih nyaman jika duduk sendiri dan membiarkan kursi di sebelahnya kosong. Tapi, akankah penumpang rela membayar untuk itu? Jawabannya adalah ya, menurut Qantas.
Dilansir dari People, Senin, 30 Agustus 2023, maskapai penerbangan yang berbasis di Australia itu menawarkan opsi tempat duduk "bebas tetangga" pada penerbangannya menuju Amerika Serikat. Penumpang diminta membayar biaya tambahan mulai dari 143 dolar AS atau sekitar Rp 2,2 juta, agar maskapai tersebut mengosongkan kursi di sebelahnya selama penerbangan berlangsung, menurut Travel + Leisure.
Baca Juga
Untuk saat ini, layanan tersebut ditawarkan pada penerbangan dari Sydney, Brisbane, dan Melbourne menuju beberapa kota di Amerika Serikat, yaitu Dallas, Honolulu, Los Angeles, dan San Francisco. Qantas pertama kali meluncurkan layanan ini pada September 2023 untuk penerbangan di Australia, sebelum memperluasnya ke tujuan internasional tertentu.
Advertisement
Situs resmi maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa opsi tempat duduk ini ditujukan bagi penumpang yang ingin menikmati ruang dan kenyamanan ekstra di kelas ekonomi. Jika penerbangan memenuhi syarat untuk layanan tersebut, penumpang akan menerima email 48 jam sebelum keberangkatan untuk memesan ruang tambahan.
Kursi standar dan kursi "bebas tetangga" kemudian dapat dipilih dan dibayar hingga dua jam sebelum lepas landas untuk penerbangan internasional. Setelah dikonfirmasi, kedua kursi yang dipesan akan muncul pada boarding pass penumpang.
Harga Kursi Bervariasi Tergantung Tujuan
Harga tempat duduk dalam layanan ini akan bervariasi, tergantung tujuan penerbangan. Setiap penumpang hanya diperbolehkan untuk memesan satu kursi tambahan, laman maskapai tersebut menyatakan. Opsi tersebut hanya akan tersedia jika jumlah penumpang jauh dari pemesanan penuh.
Qantas lebih lanjut menjelaskan, bahwa kursi penumpang dalam layanan ini dimaksudkan untuk tetap kosong selama penerbangan, dan tidak dapat digunakan untuk menyimpan tas jinjing. Kursi tersebut juga tidak akan dihitung untuk mendapatkan fasilitas tambahan seperti makanan selama penerbangan berlangsung.
Jika penerbangan dibatalkan, penumpang akan menerima pengembalian uang untuk kursi bebas tetangga. Mereka juga harus memesan ulang kursi tersebut pada penerbangan yang dijadwalkan ulang, jika memenuhi syarat.
Qantas juga menjelaskan bahwa kursi ini tidak dijamin 100 persen kosong selama penerbangan berlangsung. Kursi mungkin perlu digunakan untuk alasan operasional, keselamatan atau keamanan, bahkan setelah menaiki pesawat. Penumpang akan mendapatkan pengembalian dana lagi jika kursi kosong yang dipesan perlu untuk diisi.
Advertisement
Japan Airlines Hadirkan Layanan Sewa Baju
Di tempat yang berbeda, maskapai penerbangan nasional Jepang, Japan Airlines, menguji coba layanan penyewaan pakaian oleh wisatawan yang berkunjung ke Negeri Sakura. Pakaian yang ditawarkan oleh layanan tersebut dapat disesuaikan dengan preferensi gaya busana dan berbagai musim yang berbeda. Wisatawan yang memesan dapat menerimanya di hotel saat hari kedatangan.
Dilansir dari CNN, Rabu, 13 September 2023, setelah liburan para penumpang usai, pakaian akan dikembalikan, dicuci, dan didaur ulang untuk digunakan kembali. Layanan yang dinamai Any Wear, Anywhere akan beroperasi hingga akhir Agustus 2024.
Japan Airlines mengklaim bahwa layanan ini dapat mengurangi emisi karbon, dengan mengurangi beban yang diangkut oleh pesawat. Any Wear, Anywhere memperkirakan bahwa dengan adanya layanan tersebut akan menghemat sekitar 22 pon (10 kilogram) bagasi dan sekitar 16,5 pon (7,5 kilogram) penghematan emisi, yang setara dengan menyalakan pengering rambut 10 menit sehari, selama 78 hari.
"Saya suka jalan-jalan dan pernah bepergian ke banyak negara asing, tapi saya selalu takut menyeret koper atau mencuci pakaian ke luar negeri," kata Miho Moriya, yang mencetuskan ide tersebut dan mengelola Any Wear, Anywhere untuk Sumitomo, perusahaan Jepang yang menangani pemesanan, pengiriman dan pencucian pakaian pada layanan tersebut.
Sediakan Pakaian untuk Berbagai Musim
"Saat bepergian, tiga hal terpenting bagi saya adalah akomodasi, makanan, dan pakaian," tambahnya. "Saat kita jalan-jalan ke luar negeri, ada hotel dan restoran yang menyediakan penginapan dan makanan di tempat, tapi tidak pakaian. Mengapa kami harus membawa pakaian dari rumah?" ungkapnya.
Moriya mengajukan ide untuk layanan ini melalui sebuah tantangan kewirausahaan internal di dalam perusahaan tempat ia bekerja. Dia mengatakan bahwa layanan tersebut akhirnya disetujui, setelah sebelumnya tertunda karena pandemi. Ia juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan "banyak percobaan" untuk menemukan maskapai penerbangan yang bersedia untuk mendukung idenya tersebut.Â
Pengguna yang berminat untuk menggunakan layanan tersebut dapat memesan melalui situs resmi Anywhere, Any Wear. Pada situs tersebut, para pengguna juga dapat memilih jenis pakaian, musim pakaian, gaya pakaian, jumlah pakaian, serta tanggal pengambilan dan pengembalian.
Setelah itu, pengguna layanan hanya perlu menunggu di hotel tempat menginap, dan baju yang dipesan akan diantarkan. Layanan tersebut berkisar di harga 34 dolar AS atau sekitar Rp523 ribu sampai 48 dolar AS atau sekitar Rp738 ribu.
Advertisement