Waspadai Kenaikan Kasus COVID-19, Pelaku Perjalanan Luar Negeri dari Indonesia Diminta Vaksin Booster Kedua

Pelaku perjalanan luar negeri dari Indonesia yang diminta sudah vaksin COVID-19 booster kedua ini termasuk jemaah haji dan umrah.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 12:00 WIB
Vaksinasi Booster Keempat untuk Nakes
Petugas kesehatan memberikan vaksin booster dosis kedua atau vaksinasi dosis keempat untuk tenaga kesehatan relawan yang bertugas di RSDC, Wisma Atlit, Kemayoran, Jakarta. Rabu (3/8/2022). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai melaksanakan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi para tenaga kesehatan (nakes). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Merespons kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis beberapa rekomendasi bagi pelaku perjalanan luar negeri dari Indonesia. Salah satunya, mereka meminta pelancong sudah vaksin booster kedua.

Beberapa rekomendasi ini, merujuk situs webnya, Kamis (14/12/2023), merupakan tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Kewaspadaan COVID-19 bagi Pelaku Perjalanan Internasional antara Ditjen P2P Kemenkes RI dengan perwakilan dari lintas kementerian dan lembaga, serta lintas program Kemenkes.

Mereka menulis bahwa pelaku perjalanan luar negeri, termasuk jemaah haji dan umrah, berisiko tertular COVID-19, baik karena faktor usia maupun komorbid atau akibat interaksi dengan orang lain. Karena itu, pelaku perjalanan luar negeri "perlu dipastikan mempunyai kekebalan yang cukup, sehingga tidak tertular dan jadi sumber penularan ketika kembali ke tanah air."

"Sebelum keberangkatan perlu dilakukan identifikasi status vaksinasi COVID-19 dan sangat direkomendasikan untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 minimal 14 hari sebelum keberangkatan bagi pelaku perjalanan luar negeri, termasuk calon jemaah haji dan umrah yang belum lengkap status vaksinasi COVID-19 sampai dosis booster kedua," tegas Kemenkes.

Disebutkan pula bahwa situasi COVID-19 di global dan nasional masih berfluktuasi, dan telah dilaporkan adanya peningkatan kasus kesakitan dan kematian akibat COVID-19 di beberapa negara. Di sisi lain, Direktur Operasi Angkasa Pura I Indah Preastuty mengaku belum ada instruksi khusus dari pemerintah terkait mitigasi pencegahan COVID-19. 

Meski belum ada arahan resmi, Indah mengaku pihaknya akan menyiapkan pemindai suhu di bandara yang dikelola jika diperlukan. AP I juga akan menjalin koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), lapor Tim Bisnis Liputan6.com, Kamis.

Persiapan di Bandara

(Foto: Dok AP I)
Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok AP I)

Indah berkata, "Kita sendiri melakukan antisipasi jika terdeteksi gangguan terkait kesehatan yang berpotensi menimbulkan gangguan operasional." Guna melengkapi itu, ia mengatakan akan ada imbauan yang disampaikan petugas bandara pada penumpang.

"Kita imbau untuk menggunakan masker kembali dan melakukan antisipasi terkait maraknya kembali COVID-19 dan pneumonia," tutur dia.

Coporate Secretary Angkasa Pura II Deni Krisnowibowo mengatakan bahwa pihaknya pun masih menunggu arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pembatasan maupun aturan perjalanan.

"Kami akan menunggu penerapannya berdasarkan arahan stakeholder terkait, dari Kemenhub atau KKP untuk pelaksanaan di lapangan dan anitisipasinya seperti apa," ujar Deni. Sama halnya dengan AP I, Deni menyebut pihaknya juga akan mengimbau para penumpang untuk tetap waspada terkait penularan virus.

"Sekarang di bandara sudah mulai ada imbauan secara personal dari petugas-petugas kita untuk selalu waspada, dan selalu menggunakan alat kelengkapan diri untuk mencegah ini lebih luas. Mudah-mudahan kita harapkan tidak terjadi lagi seperti yang lalu," pungkasnya.

Layanan Vaksinasi COVID-19 di Jalur Mudik Nataru

Bandara Bali Galakkan Vaksin Booster Kedua
Petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksinasi COVID-19 keempat atau booster kedua untuk petugas bandara di kantor otoritas Bandara Ngurah Rai, dekat Denpasar, Bali, Senin (30/1/2023). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan program vaksinasi booster kedua usai dibukanya penerbangan langsung (direct flight) dari China pada Minggu (22/1) lalu. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Di dalam negeri, Kemenkes RI sedang mempersiapkan layanan vaksinasi COVID-19 di jalur mudik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, lapor Tim Health Liputan6.com, 12 Desember 2023. Upaya ini demi memudahkan masyarakat mengakses layanan vaksinasi.

Persiapan layanan vaksinasi COVID saat Nataru 2023/2024 disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Layanan vaksinasi di jalur mudik Nataru juga salah satu upaya antisipasi penyebaran COVID-19, menyusul kenaikan kasus yang sedang terjadi di Indonesia.

"Yang dipersiapkan itu nanti dari Kemenkes adalah membuka (layanan) vaksinasi bagi mereka yang belum vaksinasi (primer) dan booster," kata Muhadjir di Istana Negara Jakarta pada 11 Desember 2023, mengutip Antara. "Kemudian, kita siapkan lebih 143 posko mudik Nataru oleh Kemenkes terkait kebijakannya."

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah masih menyimpan persediaan 4,1 juta dosis vaksin COVID-19. Jumlah tersebut bisa dipakai memenuhi kebutuhan pemudik Nataru, kata dia. Menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker dan mencuri tangan dengan benar, pun kembali diimbau.

Tetap Berhati-hati

Peningkatan Penumpang Pesawat
Menurut Executive General Manager Bandara Soetta Dwi Ananda Wicaksana, angka 4,9 juta penumpang adalah jumlah pelancong yang akan menggunakan pesawat pada periode Juni-Juli 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tidak ketinggalan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkata di weekly press briefing yang digelar secara hybrid, 11 Desember 2023, "Kami memantau secara seksama peningkatan kasus COVID-19. Di rapat tingkat menteri (soal) persiapan libur Nataru, Sekjen Kemenkes sudah mengonfirmasi (kenaikan kasus COVID-19)."

Ia menegaskan, "Di rapat tingkat menteri dikatakan bahwa tidak perlu khawatir, situasi terkendali, (sementara) masyarakat diimbau tetap berhati-hati." Kehati-hatian ini diimplementasikan dengan memakai masker di ruangan tertutup, atau "jika ada orang di sebelah yang terlihat batuk-batuk," kata Sandi.

Karena itu, ia menyarankan publik tetap membawa masker. "(Masker termasuk dipakai) saat kita yang merasa tidak sehat," Menparekraf menambahkan.

Karena sudah terbiasa dari kasus sebelumnya, ia mengklaim Indonesia bisa bisa mengatasi kasus COVID-19. "Wisnus (wisatawan Nusantara) harus tetap dilayani dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," sebut dia.

Mengingat peningkatan juga dilaporkan dari negeri tetangga, Sandi juga menyarankan wisatawan Indonesia untuk melancong di dalam negeri. Ia mengungkap, "Prioritaskan destinasi di sekitar kita, pastikan tidak terpapar COVID-19, dan kesehatan tetap utama." 

Infografis Vaksin Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksin Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya