Cara Mengambil Barang Ketinggalan di Kereta Cepat Whoosh, Kini Sudah Mencapai 582 Buah Senilai Rp500 Juta

Di tengah tingginya jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh, saat ini laporan kejadian penumpang yang mengalami ketinggalan barang juga terus meningkat.

oleh Tim Lifestyle diperbarui 18 Jan 2024, 09:01 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2024, 09:01 WIB
Penumpang Kereta Cepat Whoosh
Dengan begitu, kapasitas kursi yang disediakan mencapai hingga 28 ribu kursi per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Balikpapan - Baru beberapa bulan beroperasi, ternyata cukup banyak barang-barang sejumlah penumpang tertinggal di Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh. Meski begitu, pihak KCIC memastikan bahwa barang ketinggalan milik penumpang akan diamankan petugas dan langsung melalui proses pendataan dan penyimpanan pada sistem Lost and Found Kereta Cepat Whoosh.

"Hal tersebut akan lebih memudahkan proses pencarian dan pengembalian saat ada penumpang yang melaporkan barang tertinggal," terang General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya yang diterima di Balikpapan, Senin, 15 Januari 2024, dikutip dari Antara.

Menurut Eva, di tengah tingginya jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh, saat ini laporan kejadian penumpang yang mengalami ketinggalan barang juga terus meningkat. Menurut dia, melalui sistem lost and found yang dimiliki KCIC, SDM yang profesional, serta perangkat keamanan seperti CCTV di kereta dan di stasiun,

KCIC memastikan bahwa semua barang yang tertinggal yang diamankan oleh petugas akan disimpan pada lost and found yang ada di stasiun. KCIC juga memanfaatkan sistem pengamanan berupa perangkat CCTV yang telah tersebar di sejumlah titik baik di stasiun dan kereta, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk proses penanganan barang tertinggal.

Sejak pertama kali dioperasikan, tercatat sudah sebanyak 582 barang yang tertinggal oleh penumpang di stasiun maupun di dalam Whoosh. Barang yang tertinggal mulai dari laptop, handphone, uang tunai, perhiasan, aksesoris, koper, tas, alat makan dan minum, hingga dokumen pribadi seperti kartu identitas dan paspor.

Ia menyebut secara keseluruhan nilai total barang-barang tersebut cukup besar yaitu sekitar Rp500 juta. "Sistem yang dibangun dan petugas yang profesional membuat pengembalian barang ke penumpang rata-rata hanya butuh waktu lebih kurang 1 jam sejak dilaporkan, namun tentunya kami juga membutuhkan kerjasama dari penumpang agar segera melaporkan jika terdapat barang tertinggal," jelas Eva.

 

Meningkatnya Jumlah Data Barang Tertinggal

Penumpang Kereta Cepat Whoosh
Tiket perjalanan tambahan saat ini sudah bisa dipesan di seluruh saluran resmi Kereta Cepat Whoosh yang terdiri dari aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia menambahkan, penumpang yang merasa ketinggalan barang, dapat menghubungi pelayanan pelanggan atau langsung bertemu petugas yang ada di stasiun maupun di kereta guna menyampaikan deskripsi barang yang hilang, waktu kejadian, dan nomor tiket jika yang bersangkutan merupakan penumpang. 

KCIC meyakinkan bahwa barang penumpang yang tertinggal dan ditemukan oleh petugas akan diamankan dan proses pengembalian akan dilakukan dalam waktu yang cepat. Semua petugas dilatih untuk menangani barang-barang yang tertinggal dengan hati-hati dan disimpan di ruangan yang aman serta dijaga dengan baik.

Eva menekankan meski ini merupakan komitmen petugas untuk menjaga barang-barang penumpang, namun seluruh penumpang tetap diimbau agar tetap menjaga barang bawaan mereka selama berada di stasiun maupun dalam perjalanan dengan Whoosh, terutama pada saat akan turun kereta penumpang agar memeriksa kembali seluruh barang bawaan di area rak bagasi dan pada kursi penumpang.

"Kami ingin para penumpang merasa percaya diri dan aman saat menggunakan layanan Whoosh. Pencapaian ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami dalam menyediakan layanan transportasi yang terpercaya," ujarnya.

Meningkatnya volume angkutan kereta ternyata berdampak juga pada meningkatnya jumlah data barang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas. Sebanyak 4.984 barang tertinggal berhasil diamankan petugas dan telah dimasukkan dalam database sistem Lost and Found selama periode Januari – Desember 2022.

Jenis Barang yang Tertinggal di Kereta

FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Jabodetabek Naik Jadi 80 Persen
Sejumlah penumpang naik kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Penambahan kapasitas penumpang KRL menjadi 80 persen dibuat menyesuaikan aturan terbaru Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan Nomor 57 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Dari jumlah tersebut, di antaranya 4.546 sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang termasuk jenis barang berharga seperti laptop, perhiasan, telepon seluler, tas, dompet, hingga paspor WNA," ungkap Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, melansir laman resmi PT KAI, Kamis, 9 Februari 2023.

Joni menjelaskan, para pelanggan yang merasa kehilangan atau barangnya tertinggal di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun tak perlu panik. Mereka bisa melaporkan kepada petugas antara lain pada kondektur yang sedang berdinas di atas kereta, maupun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.

"Petugas pengamanan stasiun selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area-area ruang tunggu dan di atas kereta, terlebih pada saat kereta api tiba di stasiun tujuan akhir," terang Joni. "Jadi, para petugas akan melakukan pengecekan disetiap rangkaian untuk memastikan tidak ada barang bawaan penumpang yang tertinggal."

Bila ada laporan dari pelanggan mengenai barang bawaan tertinggal, petugas KAI akan mencarinya. Jika dapat ditemukan saat itu juga, barang langsung diserahkan kembali kepada pelapor.

 

Tips Saat Barang Tertinggal

6 Tips Saat Barang Tertinggal di Stasiun atau di Kereta Api
6 Tips Saat Barang Tertinggal di Stasiun atau di Kereta Api.  foto: Instagram @kai121_

Jika barang belum bisa ditemukan, pelapor akan diinfokan perkembangan penanganan barang tertinggal yang dilaporkan. Kalau ditemukan, pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas untuk verifikasi kepemilikan barang sebelum diserahkan.

Bila ada penemuan barang di dalam kereta api ataupun di lingkungan stasiun, KAI akan langsung mengumumkan penemuan barang tersebut melalui pengeras suara. Jika tidak ada pihak yang mengambil, barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukkan dalam sistem data Lost and Found yang dimiliki oleh KAI.

Berikut enam tips saat tertinggal barang di stasiun atau di atas kereta api:

1. Tetap tenang dan jangan panik, cobalah untuk mengingat lokasi terakhir kali barangnya terlihat.

2. Buat laporan pada petugas Customer Service On Station, petugas keamanan atau kunjungi bagian Lost and Found.

3. Pelanggan juga bisa menghubungi Contact Center 121 melalui telepon 121, WA (0811-1211-1121) atau Direct Message (DM) Twitter/Facebook KAI121.

4. Sampaikan ciri-ciri barang yang hilang, kode booking tiket, jika barangnya tertinggal di atas kereta api.

5. Bila laporan dilakukan melalui Contact Center 121, pelanggan kereta api akan mendapatkan informasi status barang tertinggal melalui telepon, email, atau Direct Message (DM) Twitter/Facebook KAI121.

6. Hindari memberikan informasi kode booking atau detail barang kepada pihak yang tidak berkepentingan.

 

Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya