Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua hal harus ditimbang saat menaiki pesawat komersial. Namun, praktik yang mulai jamak diberlakukan adalah menimbang berat badan penumpang dan bawaan bagasi mereka.
Finnair, maskapai nasional Finlandia, baru saja ikut dalam daftar maskapai yang meminta para calon penumpangnya menimbang berat badan sambil membawa tas tangan mereka. Finnair meminta kesediaan penumpang secara sukarela dan tanpa perlu menyebutkan nama saat naik ke timbangan di bandara utama Finlandia di Helsinki.
"Kami memerlukan data untuk musim dingin dan musim panas – di musim dingin orang biasanya memakai pakaian yang lebih tebal, yang berdampak pada bobot," kata juru bicara Finnair Päivyt Tallqvist kepada The Associated Press, Jumat, 9 Februari 2024, dikutip Minggu, 11 Februari 2024.
Advertisement
Mereka menambahkan bahwa survei tersebut akan berlangsung hingga Mei 2024. "Penumpang yang melakukan penerbangan Eropa dan jarak jauh tidak akan 'dikenai sanksi karena berat badan mereka', dan 'angkanya dirahasiakan, jauh dari pengintaian'," tambahnya.
Sejauh ini, sekitar 800 orang telah bergabung dalam survei ini, dan mereka yang setuju untuk ambil bagian akan menerima hadiah kecil – sebuah label bagasi reflektif, kata Tallqvist. Maskapai penerbangan dapat menggunakan data resmi dari Otoritas Keselamatan Penerbangan Eropa atau mengukur bobot standar mereka sendiri, kata Tallqvist.
Finnair telah memilih opsi terakhir, namun otoritas keselamatan mengharuskan survei tersebut diperbarui setiap lima tahun. Terakhir kali Finnair menimbang penumpang adalah pada 2018.
Demi Penerbangan yang Lebih Efisien
Langkah Finnair didului maskapai penerbangan nasional Selandia Baru Air New Zealand. Mereka menimbang penumpangnya sebelum menaiki penerbangan internasiona sebagai bagian dari survei untuk menentukan rata-rata berat badan penumpang.
"Berat badan akan dicatat secara anonim dalam database, namun tidak dapat dilihat oleh staf maskapai atau penumpang lain," sebut perusahaan itu seperti dilansir BBC, Kamis, 1 Juni 2023.
Air New Zealand mengatakan bahwa mengetahui berat badan rata-rata penumpang akan meningkatkan efisiensi bahan bakar di masa depan. Sebelumnya, pada 2021, maskapai yang sama juga menimbang penumpang domestik.
"Sekarang perjalanan internasional kembali berjalan, saatnya bagi penerbang internasional untuk ditimbang," kata maskapai itu dalam pernyataan persnya.
Sebelum pandemi COVID-19, Air New Zealand menerbangkan lebih dari 17 juta penumpang setiap tahun, dengan 3.400 penerbangan per minggu. Juru bicara maskapai Alastair James menjelaskan dalam sebuah video bahwa mengetahui berat semua yang ada di pesawatnya adalah "persyaratan peraturan". Meski demikian, partisipasi dalam survei ini bersifat sukarela.
"Kami tahu bahwa timbangan bisa jadi menakutkan. Kami ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa tampilan data tidak terlihat di mana pun," kata James. "Dengan menimbang, Anda akan membantu kami terbang dengan aman dan efisien setiap saat."
Advertisement
AirAsia Timbang Berat Badan Penumpang
Maskapai AirAsia juga menyusul maskapai internasional lainnya menimbang berat badan penumpang mereka sebelum naik pesawat. Salah satu titiknya berlokasi di Bandara Internasional Don Mueang Bangkok, Thailand. Langkah itu dilakukan sejak pertengahan Oktober 2023, lapor Mothership, dikutip Sabtu, 21 Oktober 2023.
Maskapai yang berbasis di Malaysia ini mengumumkan lewat unggahan Facebook, pekan lalu, bahwa langkah-langkah ini diterapkan pada 16--20 Oktober 2023 di bandara. Inisiatif ini disebut "menimbang dengan hati-hati," dan akan diterapkan untuk "beberapa penerbangan," menurut unggahan AirAsia.
Penumpang pada penerbangan ini akan diminta menimbang diri mereka bersama bagasi kabin mereka di titik penimbangan yang ditentukan sebelum menaiki pesawat. Unggahan tersebut juga mengindikasikan bahwa hal ini dilakukan secara sukarela, dan penumpang akan ditanya apakah mereka bersedia berpartisipasi.
AirAsia menambahkan dalam unggahannya bahwa tindakan ini bertujuan mendapatkan informasi terkini mengenai rata-rata berat penumpang. Faktanya, mereka bukan satu-satunya maskapai yang melakukan hal demikian. Bulan lalu, Bangkok Airways mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan "Survei Penimbangan Penumpang 2023" hingga akhir Oktober 2023.
Maskapai China Dikritik karena Timbang Berat Badan Pramugari
Beda halnya dengan langkah koleganya saat menimbang berat badan, sebuah maskapai China, Hainan Airlines, disorot tajam karena ketatnya peraturan standar berat badan untuk awak kabin mereka. Mengutip laman CNN, Selasa, 13 Juni 2023, media pemerintah awalnya melaporkan bahwa salah satu maskapai terbesar di China itu mengancam akan menghukum pramugari wanita jika berat badan mereka melebihi 'batas standar'.
Aturan itu adalah bagian dari serangkaian pedoman yang lebih luas tentang penampilan yang dikeluarkan untuk awak kabin, dengan berat "standar" dihitung berdasarkan tinggi badan, menurut Global Times yang dikelola pemerintah. Misalnya, seorang awak kabin dengan tinggi 158 sentimeter (5,1 kaki) – tinggi rata-rata wanita dewasa Tiongkok – akan diminta untuk mempertahankan berat badan mereka di angka 48 kilogram.
Pramugari yang kurang dari 5 persen di atas standar tersebut akan dipantau berat badannya setiap bulan dan menjalani peninjauan, sedangkan mereka yang memiliki berat 10 persen di atas standar akan segera ditangguhkan dan dimasukkan ke dalam “rencana pengurangan berat badan” yang diawasi oleh perusahaan, lapor Global Times.
Pada Senin, 12 Juni 2023, Hainan Airlines mengonfirmasi kepada CNN bahwa mereka menggunakan "standar referensi berat", tetapi mengatakan itu berlaku untuk semua pramugari tanpa memandang jenis kelamin. Maskapai itu mengatakan pengaturan itu 'tidak bisa dinterpretasikan sebagai kriteria sederhana untuk menangguhkan seorang pramugari seperti yang disampaikan media'.
Advertisement