Diet Ekstrem Mantan Idol Korea Lee Mijoo, Hanya Makan Salad Sekali untuk Seharian

Lee Mijoo mengungkapkan selain hanya makan salad, ia juga melewatkan sarapan dan makan siang saat berdiet.

oleh Putri Astrian Surahman diperbarui 23 Jun 2024, 16:02 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 16:02 WIB
Potret Lee Mijoo
Potret Lee Mijoo. (dok. @queen.chu_s/Instagram/https://www.instagram.com/p/Cyc79c2L1oR/?igsh=MXAycTVobmw2ZzVnMg==/Putri Astrian Surahman

Liputan6.com, Jakarta - Mantan anggota grup idol Lovelyz, Lee Mijoo, disorot usai membagikan caranya berdiet. Namun bukan respons positif yang ia dapatkan, melainkan reaksi negatif dari warganet karena diet yang ia lakukan dinilai berbahaya.

Dalam sebuah video yang menampilkan pengisi reality show Hangout with Yoo bersama pemeran lainnya di dalam mobil, mereka membicarakan topik mengenai diet. Mijoo kemudian menceritakan bahwa dia tidak sarapan, bahkan tidak akan makan apapun sampai sore hari.

"Aku bangun di pagi hari….dan aku tidak akan makan apapun sampai jam 4 sore," ujar Mijoo yang membuat semua orang terkejut.

Ketika pemeran lainnya bilang bahwa mereka terkejut soal dietnya, dia mengiyakan praktik berbahaya tersebut dan mengatakan bahwa dia hanya akan minum air ketika dia bangun.

"Kamu tidak makan apapun saat bangun?" tanya host. "Tidak ada yang masuk..selain air," jawab Mijoo.

Dia juga menceritakan bahwa ketika dia akhirnya makan sekitar jam 5 sore, yang dia pesan hanyalah salad. “Kalau begitu aku akan pesan salad jam 5 sore,” ujarnya.

Mijoo bukanlah idola pertama yang mengungkapkan bahwa mereka diduga melakukan kebiasaan makan yang berbahaya. Dia menerima kritik pedas dari warganet karena pola makan berbahayanya. Warganet khawatir para penonton yang masih muda dan mudah terpengaruh akan mendengar hal ini dan mencoba meniru pola makan Mijoo, yang dapat menyebabkan malnutrisi atau gangguan makan.

"Bagaimana kamu bisa tahan seharian dengan segala aktivitas hanya dengan memakan salad? Hal seperti ini tidak layak untuk dibagikan, ini sama sekali bukan pengaruh yang baik," komentar seorang warganet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Idol Korea Selatan yang Pernah Jalani Diet Ekstrem

Momo TWICE
Momo TWICE

Selain Mijoo, salah satu member Twice, Momo Twice, juga pernah menjalani diet yang ekstrem. Mengutip Citizen6 Liputan6.com, sebelum dirinya debut, agensinya menyuruh Momo untuk menurunkan berat badannya sebanyak hampir 7 kg dalam waktu seminggu.

Atas tuntutan tersebut, Momo Twice terpaksa menjalani diet berbahaya. Selama seminggu, dia hanya mengonsumsi es batu dan terus menerus berada di gym. Dia bahkan menyatakan ketakutan saat itu serta mengalami dehidrasi parah. Dia juga menjadi sulit tidur karena dihantui ketakutan bahwa dia tidak akan bangun.

Setelah diet selesai, Momo tetap tidak mencapai berat badan yang diinginkan. Dia pun diberikan waktu tambahan selama tiga hari untuk mencapai itu. Teman-teman grupnya sampai khawatir akan keadaan Momo karena dia terlihat sangat pucat.

Namun, akhirnya saat ini dia tidak perlu lagi merisaukan berat badannya. Momo terlihat sangat sehat dan bugar sehingga dapat memberikan penampilan yang memukau pada setiap performanya di panggung. Meski begitu, diet bahaya yang pernah ia lalui tidak untuk ditiru.


Jangan Mudah Percaya pada Tips Diet yang Beredar di Media Sosial

diet keto
ilustrasi diet makan sayur/Photo by Louis Hansel on Unsplash

Informasi dan tips diet sudah banyak beredar di media sosial dan dunia maya yang membuat orang terpapar dengan cara diet atau olahraga untuk dapat tubuh yang ideal. Namun, apakah cukup dengan cara itu? Perlukah kita berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter gizi?

Menurut dr. Adelina Haryono, Sp.GK, AIFO-K, dari RS Pondok Indah - Puri Indah, informasi yang tersebar di media sosial seringkali tidak dapat diverifikasi kebenarannya dan tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan. Modusnya beragam, misalnya akun mencatut nama dan foto dokter gizi dan menggunakannya untuk menjual program diet atau suplemen diet.

"Atau akun yang menjual program diet berdasarkan keberhasilan pengalaman pribadi, tidak berdasarkan keilmuan. Belum lagi akhir-akhir ini ditemukan penggunaan artificial intelligence (AI) untuk membuat konten palsu dan menyesatkan, seolah-olah konten tersebut dibuat oleh dokter," imbuhnya kepada Tim Lifestyle Liputan6.com secara tertulis, Jumat, 7 Juni 2024.

Hal senada juga disampaikan dr. Angela Dalimarta, Sp.GK yang berpraktik di Akasia 365mc. Ia mengatakan banyak mitos viral beredar di media sosial yang sayangnya diikuti banyak orang. Ia menyebutkan contoh orang berdiet hanya minum air putih atau mencoba diet ketogenik lemak tinggi tapi yang dikonsumsi adalah goreng-gorengan.

"Bukannya berhasil, malah jadi berpenyakit. Padahal, diet itu semestiya makin sehat, bukan banyak penyakit," kata dr. Angela dihubungi dalam kesempatan berbeda.

 


Perlu Konsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi

Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Ilustrasi diet untuk menurunkan berat badan dan mendapatkan tubuh ideal. (dok. Fuu J/Unsplash)

dr. Angela menyatakan bahwa mereka yang berpenyakit tertentu adalah kelompok yang paling direkomendasikan untuk menjalani program diet dengan pengawasan dokter spesialis gizi klinik. Salah satunya pasien dengan penyakit komplikasi diabetes karena kadar gula darah yang perlu dikontrol ketat. Begitu pula pasien dengan penyakit jantung dan hipertensi. 

Pasien dengan kelebihan berat badan juga disarankan berkonsultasi dengan dokter gizi. Pasalnya, mereka punya risiko kesehatan yang mengurangi kualitas hidup, seperti mengalami osteoporosis atau osteoarthritis karena berat badan membebani lututnya.

"Perlu sekali pengaturan makanan. Di-follow up tiap bulan bagian mana fat-nya yang masih berlebihan. Terkadang ada yang turun BB-nya, tapi fat-nya di bagian kaki enggak turun-turun. Kalau bagian kaki sulit turun, dia akan bebani lututnya," ia menjelaskan.

Konsultasi juga disarankan bila calon pasien merasa stagnan dalam proses menurunkan berat badan. Dengan begitu, bisa diketahui apakah proses diet sudah benar atau belum karena semuanya dipersonalisasi. "Pola diet luar seringkali enggak sesuai dengan kita karena body fat tinggi sementara ototnya rendah," ucap dr. Angela.

Sementara, dr. Adelina menyarankan wanita yang ingin menjalani program hamil untuk menjalani program diet dengan pengawasan dokter karena berat badan berlebih dapat memengaruhi kesuburan. "Dalam keadaan hamil, asupan makanan dan nutrisi juga harus diperhatikan agar kadar gula darah tetap terjaga sehingga mencegah terjadinya diabetes gestasional," imbuhnya.

Infografis Macam-Macam Diet
Infografis Macam-Macam Diet. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya