Liputan6.com, Jakarta - Nyeri sendi merupakan kondisi yang umum dialami banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia. Rasa sakit dan ketidaknyamanan pada persendian ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
Nyeri sendi atau dalam istilah medis disebut artralgia, adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terjadi pada satu atau lebih persendian tubuh. Sendi sebagai bagian tubuh yang menghubungkan dua tulang, memungkinkan pergerakan dan fleksibilitas.
Advertisement
Baca Juga
Ketika terjadi gangguan pada sendi, baik karena peradangan, cedera, atau penyakit tertentu, muncullah rasa nyeri yang dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Untuk mengatasinya kamu bisa mengonsumsi beberapa jenis obat atau sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter. Meski identik dengan penyakit orang tua maupun lansia (lanjut usia), belakangan ini makin banyak anak muda yang juga mengalami nyeri sendi.
Advertisement
"Hari ini, masalah nyeri sendi bukan hanya dialami orang tua. Anak muda pun mulai merasakannya karena pola hidup yang kurang sehat dan aktivitas fisik yang berlebihan," kata Dr. Erwin Panigoro, Executive Vice President Brand & Marketing PT Etos Kreatif Indonesia dalam jumpa media di Jakarta Selatan, Rabu, 19 Maret 2025.
"Kalau biasanya nyeri sendiri dialami orang yang berusia 50 tahun keatas sekarang jadi makin turun. Usia 26 juga sudah banyak yang kena, malah ada yang awal 20an juga. Penyebabnya ya itu tadi pola hidup yang kurang sehat, terlalu aktif atau malah jarang bergerak," tambahnya.
Manfaat Susu Kambing
Lucunya, menurut Erwin, banyak anak muda yang meyakini nyeri sendi itu bukan penyakit tapi disebut kondisi. "Ya itu istilah aja, mereka yang denial bilangnya seperti itu bukan penyakit," kata Erwin.
Untuk mencegah sekaligus mengobati nyeri sendiri, selain obat-obatan dari dokter, bisa juga mengonsumsi susu kambing herbal. Bahan utama susu kambing herbal ini antara lain temulawak, jahe merah, dan kayu manis yang formulasinya telah diteliti manfaatnya, terutama untuk kesehatan tulang dan sendi.
Dengan pendekatan ini, Etawalin berhasil memperluas target pasar mereka—tidak hanya menyasar usia lanjut, tetapi juga generasi muda yang aktif. Sekarang ini manfaat susu kambing semakin dikenal oleh masyarakat modern dan semakin menjadi pilihan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi kesehatan sendi dan tulang.
"Susu Kambing mengandung asam lemak trigliserida medium dengan globul kecil yang membuat susu kambing lebih cepat diubah menjadi energi," terang dr. Nadia Bunga, M.Si (Dokter Herbal) dan Pengurus PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia.
Advertisement
Menurunkan Tingkat Peradangan Sendi
Kebaikan susu kambing dapat dirasakan dengan mengonsumsi setiap hari karena mengandung whey protein yang baik untuk membentuk masa otot, sumber vitamin D dan E yang baik. " Serta kandungan protein CSN1S2 dapat meningkatkan struktur kolagen dan fosfor tulang," jelas dr. Nadia Bunga, M.Si (Dokter Herbal) dan Pengurus PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia.
Selain itu, sebuah studi eksperimental terhadap 29 atlet laki-laki yang mengonsumsi 250 ml Susu Kambing setiap malam selama 90 hari, sambil menjalani latihan intensitas sedang 5-6 kali per minggu, menunjukkan peningkatan signifikan kadar kalsium serta penurunan level CTx-1, penanda osteoporosis.
Kandungan protein CSN1S2 dalam susu kambing terbukti efektif dalam memperbaiki struktur kolagen dan mengurangi kerusakan pada trabekular femur. Proporsi yang seimbang antara asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan ganda (PUFA), ditambah dengan globul lemak yang lebih mudah dikonversi menjadi energi, menjadikan susu kambing sebagai pangan fungsional yang mendukung metabolisme tubuh.
Tak hanya itu, selain manfaat susu kambing yang dapat membantu menjaga kesehatan sendi, perpaduan bahan herbal juga menyempurnakan manfaat kesehatan. Hal ini berkat kandungan alam dari jahe yang bermanfaat sebagai anti inflamasi dan menurunkan tingkat peradangan pada penderita sendi.
Pendekatan Preventif Berbasis Keilmuan
Dokter Nadia Bunga menjelaskan cara menjaga stamina selama berpuasa dan beribadah di bulan Ramadan. Porsinya dua kali dua sendok makan yang diseduh dengan 200 ml air hangat. Lalu untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian beraktivitas serta untuk mengatasi nyeri sendi dan otot.
Susu kambing herbal juga dapat dikonsumsi setelah tarawih atau satu jam sebelum tidur. Saat sahur, Susu kambing herbal juga bisa dikonsumsi 30 menit sebelum imsak untuk membantu memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan selama berpuasa.
"Tips lain supaya lebih kuat dan sehat saat berpuasa, kita bisa melakukan olahraga ringan yang dapat meningkatkan penyerapan nutrisi Susu Kambing herbal di dalam tubuh dan hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan gula supaya badan tidak lemas dan manfaat Susu Kambing herbal bisa kita dapatkan lebih optimal," jelas dr. Nadia.
Susu kambing Etawalin sendiri menghadirkan produk herbal yang memberikan manfaat nyata bagi kesehatan masyarakat. Dengan menjalin kemitraan strategis bersama Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Etawalin berupaya memastikan setiap produk hadir berdasarkan riset dan standar kesehatan yang tinggi.
"Kita percaya bahwa pencegahan adalah kunci utama untuk lebih kuat kejar sehat. Melalui Etawalin, Susu Kambing herbal yang kaya nutrisi, kami ingin membantu masyarakat untuk menjalani hidup terbaiknya dengan pendekatan preventif berbasis keilmuan," kata Iwan Sunaryoso selaku PLT Direktur Utama PT Etos Kreatif Indonesia.
Advertisement
