Tim Mabes Polri di Poso Diminta Ditarik

Kendati diminta Ketua FSUI Adnan Arsal agar polisi dari Mabes Polri ditarik dari Kota Poso, Kapolri Jenderal Sutanto bertekad tak akan menarik pasukan. Hari ini warga Poso salat Id bersama.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2006, 18:17 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2006, 18:17 WIB
241006cposo.jpg
Liputan6.com, Poso: Ketua Forum Silaturahmi Umat Islam Poso Haji Adnan Arsal meminta pasukan polisi dari Markas Besar Polri dipimpin Inspektur Jenderal Polisi Gories Mere ditarik kembali. Namun Kepala Polri Jenderal Sutanto bertekad tak akan menarik pasukan tersebut karena masih dibutuhkan untuk mengamankan Kota Poso, Sulawesi Tengah. Sementara hingga Selasa (24/10), Kota Poso masih tegang pascabentrokan antara warga dan polisi, Ahad silam.

Kendati situasi tegang, hari ini warga Poso menjalani salat Id bersama-sama di Lapangan Sintuwu Maroso, depan Kantor Bupati. Dalam ceramah yang disampaikan saat salat Id, umat muslim Poso diminta tenang dan tak terprovokasi dengan berbagai kejadian terakhir.

Kota Poso sempat tegang setelah Gereja Eklesia yang tengah direnovasi di Poso, dini hari tadi dibakar orang tak dikenal. Dan hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif dan pelaku pembakaran tersebut. Belum lagi Ahad silam, bentrokan polisi dan warga juga menewaskan seorang warga dan empat lainnya terluka. Polisi menduga kuat ada yang sengaja memprovokasi warga [baca: Poso Masih Tegang].(AIS/Syamsuddin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya