Liputan6.com, Jakarta: Belut air tawar dikenal sebagai makanan yang mengandung energi tinggi. Kandungan proteinnya setara dengan daging sapi dan lebih tinggi dari telur. Belum lagi zat besinya yang lebih tinggi dari daging dan telur. Hal inilah yang membuat permintaan belut cukup tinggi di pasaran, khususnya luar negeri.
Elfu Santosa, salah satu pembudidaya belut, memfokuskan usahanya pada pasar luar negeri. Ia tertarik dengan usaha belut karena mudah dan tak membutuhkan lahan. Wadah yang digunakan Elfu adalah drum berisi lumpur yang diletakkan di belakang rumahnya di Bekasi, Jawa Barat. Elfu memulai usaha ini dua tahun silam.
Karena menggunakan drum, harus dilakukan penyesuaian agar belut merasa di habitatnya. Elfu biasanya menanam eceng gondok di drum tersebut. Jumlahnya harus disesuaikan supaya terdapat cukup oksigen untuk pertumbuhan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah temperatur udara tak boleh terlalu panas. Sirkulasi air juga menjadi faktor penentu.
Sekadar informasi, ciri-ciri belut yang bagus terlihat dari tingkat kelincahannya. Badan belut juga tidak boleh sampai cacat atau luka. Belut yang baru tiba biasanya tak boleh dimasukkan langsung ke kolam. "Harus dikarantina dulu selama 24 jam," kata Elfu. Pemberian makan belut cukup satu kali sehari di waktu petang. Sebab, belut adalah binatang malam.
Makanan belut biasanya bekicot, cacing sutra, keong mas, dan bisa juga pelet. Sebagai hewan hermaphrodit, selama perubahan kelamin belut menjadi kanibal. Itu sebabnya pemberian makan harus tepat waktu supaya tidak memakan sesama. Belut yang umum dikonsumsi adalah jenis belut sawah dan belut rawa.
Untuk komoditas ekspor, permintaan belut rata-rata berukuran minimal 400 hingga 500 gram. Berbeda dengan konsumsi lokal yang justru menggemari belut kecil. Belut biasanya diolah menjadi kripik atau pecel belut. Untuk mengurangi kadar lemaknya, pengolahan belut disarankan dengan dipanggang. Cara ini membuat lemak mencair dan keluar.
Budidaya belut bisa menjadi alternatif usaha menarik. Minimnya pembudidaya belut membuat kapasitas produksi belum mampu memenuhi permintaan pasar lokal maupun ekspor. Elfu pun merasa gembira bila masy tertarik belajar budidaya belut. Selain rasanya yang gurih dan bergizi, usaha ini cukup menguntungkan.(IKA/Tim Usaha Anda)
Elfu Santosa, salah satu pembudidaya belut, memfokuskan usahanya pada pasar luar negeri. Ia tertarik dengan usaha belut karena mudah dan tak membutuhkan lahan. Wadah yang digunakan Elfu adalah drum berisi lumpur yang diletakkan di belakang rumahnya di Bekasi, Jawa Barat. Elfu memulai usaha ini dua tahun silam.
Karena menggunakan drum, harus dilakukan penyesuaian agar belut merasa di habitatnya. Elfu biasanya menanam eceng gondok di drum tersebut. Jumlahnya harus disesuaikan supaya terdapat cukup oksigen untuk pertumbuhan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah temperatur udara tak boleh terlalu panas. Sirkulasi air juga menjadi faktor penentu.
Sekadar informasi, ciri-ciri belut yang bagus terlihat dari tingkat kelincahannya. Badan belut juga tidak boleh sampai cacat atau luka. Belut yang baru tiba biasanya tak boleh dimasukkan langsung ke kolam. "Harus dikarantina dulu selama 24 jam," kata Elfu. Pemberian makan belut cukup satu kali sehari di waktu petang. Sebab, belut adalah binatang malam.
Makanan belut biasanya bekicot, cacing sutra, keong mas, dan bisa juga pelet. Sebagai hewan hermaphrodit, selama perubahan kelamin belut menjadi kanibal. Itu sebabnya pemberian makan harus tepat waktu supaya tidak memakan sesama. Belut yang umum dikonsumsi adalah jenis belut sawah dan belut rawa.
Untuk komoditas ekspor, permintaan belut rata-rata berukuran minimal 400 hingga 500 gram. Berbeda dengan konsumsi lokal yang justru menggemari belut kecil. Belut biasanya diolah menjadi kripik atau pecel belut. Untuk mengurangi kadar lemaknya, pengolahan belut disarankan dengan dipanggang. Cara ini membuat lemak mencair dan keluar.
Budidaya belut bisa menjadi alternatif usaha menarik. Minimnya pembudidaya belut membuat kapasitas produksi belum mampu memenuhi permintaan pasar lokal maupun ekspor. Elfu pun merasa gembira bila masy tertarik belajar budidaya belut. Selain rasanya yang gurih dan bergizi, usaha ini cukup menguntungkan.(IKA/Tim Usaha Anda)