Lelah Terbayar di Pantai Pink

Salah satu keindahan itu dan sudah tersohor ke seantero publik yakni Pantai Pink.

oleh Hans Bahanan diperbarui 11 Mar 2014, 13:13 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 13:13 WIB
Pantai Pink. Lombok Timur, NTB
Pantai Pink. Lombok Timur, NTB (Hans Bahanan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Lombok - Mengunjungi Lombok, selain disajikan dengan berbagai kultur budaya, wisatawan juga akan dimanjakan dengan keindahan alamnya yang super eksotis. Salah satu keindahan itu dan sudah tersohor ke seantero publik yakni Pantai Pink.

Pantai Pink merupakan sebuah daratan pantai dengan keindahan pasir pantai  berwarna kemerah- merahan yang mengarah ke merah muda atau dalam bahasa Inggris, pink. Pantai ini  terletak di desa Sekaroh, Kecamatan Pemongkang Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Bara (NTB).

"Nama asli dari pantai ini adalah Pantai Tangsi. Namun karena pasirnya berwarna pink maka dinamakan Pantai Pink," Kata Gufranuddin, mantan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Lombok Timur, saat ditemui Liputan6.com.

Meski Pantai Pink ini dijadikan destinasi pariwisata Lombok dan tertera pada tour guide (petunjuk wisata) di setiap media, namun akses menuju ke Pantai Pink sangat sulit dijangkau. Apa pasal? Karena tidak ada penunjuk rambu lalu lintas khusus sepanjang perjalanan. Jadi wisman dituntut banyak bertanya.

Perjalanan menuju Pantai Pink harus menggunakan kendaraan. Sebab setelah tiba di desa Sekaroh, wisatawan akan menempuh jalan rusak parah dan berlubang sejauh 15 kilometer. Jadi perlu kesabaran yang tinggi, untuk mencapai pantai  ini.

Kehati-hatian juga sangat diperlukan, sebab jika memaksakan diri untuk mengendara dengan kecepatan tinggi, maka akan berisiko pada rusaknya ban mobil atau sepeda motor.

Tidak sampai di situ saja, meski sudah tiba di bukit lokasi Pantai Pink, pengunjung masih akan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 300 meter ke bawah, dengan kondisi jalan yang rusak juga.

Namun, semua semua kekesalan dan kelelahan itu akan terbayar setelah melihat tepian pantai yang berwarna merah muda dengan keindahan alam sekitarnya yang masih alami. Belum lagi bukit-bukit hijau nan subur yang berdiri tegak. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

[VIDEO] Sedapnya! Nasi Balap Puyung Khas Lombok

RSJ Siapkan Kamar Caleg Stres, Politisi Protes

753 Ribu Turis Asing Kunjungi RI di Januari, Terbanyak dari Singapura

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya