Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali melanda kawasan Ibukota. Tak hanya di kawasan rawan banjir, kali ini banjir juga melanda SDN Duren Sawit 08 Pagi, Jakarta Timur. Akibat banjir itu, siswa terpaksa tidak mengenakan sepatu saat menjalani proses belajar.
Kepala SDN Duren Sawit 08 Pagi Supeni menjelaskan, awalnya siswa sudah datang dengan pakaian rapi, lengkap dengan sepatu. Tapi, tiba-tiba saja air meluap saat siswa sedang belajar.
"Pagi tadi belum. Nah, pas jam 7 air langsung naik cepat sekali. Sekitar 20 centimeter," kata Supeni, Jakarta Timur, Rabu (12/3/2014).
Sebagian besar siswa terpaksa mengenakan sendal yang dibawa dari rumahnya. Di sekolah itu memang ada tradisi melaksanakan salat dhuha dan zuhur berjamaah. Sehingga setiap siswa sudah siap dengan sendalnya masing-masing.
"Banjirnya lumayan lama. Jam 9 baru mulai surut," kata Supeni.
Setelah banjir surut, siswa yang sudah memasuki waktu istirahat, bersama dengan para guru membersihkan kelas dan halaman sekolah yang kotor. Seperti membuang sampah daun dan membersihkan lumpur yang menempel di dinding kelas.
"Untuk kelas VI tetap belajar walaupun tidak memakai sepatu. Tapi untuk kelas I sudah dipulangkan," lanjut Supeni.
Banjir kali ini memang lebih cepat surut dibanding sebelumnya. Karena, pompa milik Sudin PU Tata Air Jakarta Timur membantu menyedot air saat banjir.
Banjir ini diduga akibat proyek gorong-gorong di Jalan Rawa Domba belum juga selesai. Air yang seharusnya mengalir ke drainase, malah tersumbat lumpur dan tanah proyek itu.
Akibat banjir itu, tembok pagar sekolah ini pun roboh. Pihak Dinas Pendidikan sudah meninjau langsung kondisi sekolah dan akan direnovasi. (Shinta Sinaga)
Baca juga: