Ahok Akui Kenaikan NJOP DKI Persulit Pembebasan Lahan

Ahok tak memungkiri bila Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) untuk tanah yang naik, juga mempengaruhi pembebasan lahan oleh Pemprov DKI.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 27 Mar 2014, 10:35 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 10:35 WIB
ahok-galeri-6-131110c.jpg
Ahok menilai jika film Adriana layak ditonton karena selain cerita romantisnya, film ini banyak mengangkat sisi sejarah (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak memungkiri bila Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) untuk tanah yang naik, juga mempengaruhi pembebasan lahan oleh Pemprov DKI. Pembangunan infrastruktur Ibukota yang selama ini terkendala lahan pun semakin sulit.

"Ya, harus bayar kayak harga pasar. Kita juga rugi. Memang (sulit)," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Namun, ia menegaskan, bila NJOP tidak dinaikkan hanya demi pembebasan lahan, masalah lain akan timbul. Sebab, sejak 3 tahun lalu Pemprov DKI belum pernah menaikkan angka NJOP lahan. Padahal harga pasar terus mengalami peningkatan sehingga perlu adanya penyesuaian.

"Tapi kan 3 tahun nggak ada penyesuaian. Kalau kamu nggak mau naikin juga masalah," jelas Ahok.

Pemprov DKI menaikkan NJOP untuk tanah pada 2014. Kenaikan tersebut bervariasi sesuai lokasi wilayah, mulai dari 120% yang terendah, hingga 240% yang tertinggi. (Yus Ariyanto)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya