PPP Akan Gelar Rapat Bahas Nasib Rachmat Yasin

Namun pihak PPP masih menunggu pernyataan resmi dari KPK.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 07 Mei 2014, 22:57 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2014, 22:57 WIB
Rachmat Yasin1
Rachmat Yasin, Bupati Bogor (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap pejabat berinisial RY saat menggeledah kediaman Bupati Bogor, Jawa Barat, hari ini sekitar pukul 18.00 WIB. Penangkapan ini diduga lantaran sang pejabat menerima suap terkait alih fungsi lahan di Sentul, Kabupaten Bogor.

Diduga RY yang ditangkap adalah Rachmat Yasin yang juga Ketua DPW Jawa Barat Partai Persatuan Pembangunan. Partai berlambang Kabah itu pun rencananya akan membahas nasib RY.

"Akan ada pembicaraan setelah benar-benar dipastikan RY. Sejauh ini saya hanya baru dengar kabar-kabar, belum resmi dari KPK," terang Ketua DPP PPP Arwani Tomafi saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/5/2014) malam.

Arwani pun memilih tak berkomentar soal RY. Ia tak mau berspekulasi sanksi apa yang akan diberikan partai terhadap pria yang diduga kader PPP itu. "Nanti sesudah ada info resmi baru saya komentar. Saya belum dapat info resmi," imbuhnya.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, ada 5 orang digelandang ke Gedung KPK, sekitar pukul 20.30 WIB. Bersama Rachmat dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bogor Zairin MP, ada Johan yang diduga staf, serta seorang sopir dan perempuan berjilbab.

Saat ini kelimanya masih menjalankan pemeriksaan di salah satu ruangan di Gedung KPK. Hingga kini pihak KPK belum memberikan keterangan mengenai peristiwa penangkapan yang berlangsung sore tadi di kediaman pejabat tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya