PKS Ingin Ketua DPR Dipilih Lewat Konvensi

Muncul wacana agar pemilihan Ketua DPR dilakukan secara terbuka, tidak otomatis dari kader partai pemenang pemilu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 06 Jun 2014, 14:21 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 14:21 WIB
foto-tokoh-politik-4-131031a.jpg
Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan kepada wartawan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Syuro PKS perihal siapa yang menjadi Capres dari PKS (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pergantian presiden baru akan diikuti pula dengan pergantian Ketua DPR baru. Muncul wacana agar pemilihan Ketua DPR dilakukan secara terbuka, tidak otomatis dari kader partai pemenang pemilu.

Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, lebih baik pemilihan Ketua DPR dilakukan secara terbuka agar lebih mencerminkan demokratis. "Pemilihan Ketua DPR lebih demokratis daripada otomatis partai pemenang jadi Ketua DPR. Kami setuju dibuka," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Hidayat menerangkan, aturan pemilihan Ketua DPR sudah berubah-ubah sejak dulu. Sejak 2004 hingga 2009 pemilihan Ketua DPR berbeda-beda.

"Jadi kondisi menjadi ketua DPR ternyata bukan konvensi, itu baru sekali waktu 2009. Muncul wacana untuk memilih, karena dipahami anggota DPR dipilih rakyat, maka wajar saja pimpinan wakil rakyat dipilih sesama wakil rakyat," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie tak mau mengomentari wacana pemilihan jabatan tersebut secara terbuka. Ia mengatakan agar 560 anggota DPR memutuskan secara kolektif kolegial.

"Saya tak mau komentar, itu hak partai. Kalau dulu sikap gini lalu gitu. Saya tak bisa mewakili partai, biar ini berjalan semestinya. Mekanisme DPR biarkan berjalan, yang diputuskan itu yang terbaik," tegas Marzuki.

Marzuki pun membantah bila Partai Demokrat sebagai pencetus wacana tersebut untuk kembali mengamankan kursi Ketua DPR. "Saya kira nggak pas, Demokrat cuma 10 persen dan kebetulan Benny K Harman ketua pansusnya. Kalau suara Benny dibantah langsung selesai, bukan Demokrat pencetusnya," tandas Marzuki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya