Tutup Jalan, Unjuk Rasa PKL di Bogor Ricuh

Saling dorong antara polisi dengan PKL tak terelakkan. Polisi yang berusaha mengamankan jalan terlibat adu mulut dengan PKL.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 25 Jun 2014, 12:22 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2014, 12:22 WIB
demo-buruh3-140212c.jpg
Dalam unjuk rasa, para buruh mengadakan aksi teatrikal tentang derita buruh yang menjadi pasien miskin (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bogor - Unjuk rasa ratusan pedagang kaki lima (PKL) Stasiun Besar Bogor di Plaza Balaikota berakhir bentrok dengan petugas kepolisian. Kericuhan dipicu karena para pengunjuk rasa memblokade Jalan Djuanda, Bogor, Jawa Barat.

Awalnya demo yang menuntut agar pintu utama stasiun yang berada di Jalan Nyi Raja Permas untuk dibuka tersebut berjalan lancar. Para demonstran melakukan orasi di depan gerbang Balaikota Bogor. Mereka juga menuntut bertemu Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, walikota tak kunjung menemui pengunjuk rasa. Kesal menunggu, akhirnya para PKL tersebut memblokade jalan.

Alhasil kericuhan tak terhindarkan ketika petugas kepolisian dengan PKL terlibat saling dorong. Polisi yang berusaha membuka jalan juga terlibat adu mulut dengan PKL.

Sekitar 10 menit jalan diblokade PKL sebelum akhirnya dipaksa mundur petugas. Imbas dari blokade tersebut adalah kemacetan sepanjang 2 kilometer di kawasan itu.

Hingga pukul 11.00 WIB para demonstran masih melakukan orasi di depan Plaza Balaikota. Mereka bersikukuh tidak akan membubarkan diri sampai Bima Arya menemui mereka.

Sebelumnya, pihak Stasiun Bogor menutup pintu utama atas permintaan Pemkot Bogor. Karena pintu utama yang berada di Jalan Nyi Raja Permas kerap membuat macet. Namun, pihak Stasiun Bogor belum memberi keterangan terkait penutupan ini. (Yus)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya