Kutuk Serangan Israel, Jokowi akan Temui Dubes Palestina

"Serangan Israel ini merupakan pelanggaran," ujar Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Jul 2014, 15:21 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2014, 15:21 WIB
Jokowi Pidato
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan berdarah Israel yang kembali diarahkan ke Palestina mengundang kecaman dari dunia. Tak terkecuali Indonesia. Apalagi banyak anak-anak tak berdosa yang harus meregang nyawa tanpa bisa melawan.

Aksi sadis Israel ini jugalah yang dikecam capres nomor urut 2 Joko Widodo atau Jokowi. Presiden terpilih versi hasil hitung cepat (quick count) itu meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah cepat menghentikan serangan Israel itu.

"Serangan Israel ini merupakan pelanggaran. Memprihatinkan karena telah terjadi pembunuhan massal," kata Jokowi dalam jumpa persnya di Media Center Jokowi-JK, Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (10/7/2014)

"Saya serukan ke Dewan Keamanan PBB untuk segera ambil langkah cepat atas serangan Israel ke Palestina."

Jokowi mengatakan, Palestina memiliki arti penting bagi republik ini. Negara itu termasuk salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia sebagai suatu negara merdeka.

"Memiliki arti yang penting, Palestina termasuk negara di Liga Arab yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujarnya.

Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu pun mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera menindaklanjuti serangan Israel atas Palestina tersebut. Sementara dirinya juga tak akan tinggal diam. Jokowi berjanji bakal bertemu dengan Dubes Palestina di Indonesia Fariz N Mehdawi untuk menyatakan dukungannya.

"Kami meminta dengan hormat dan memberikan dukungan pada Pak SBY untuk membela secara aktif Palestina di forum-forum internasional."

"Saya akan bertemu dengan Dubes Palestina di Indonesia untuk menyampaikan dukungan langsung pada Palestina dan mengecam serangan Israel ke Gaza," pungkas Jokowi.

Militer Israel sejauh ini telah menargetkan 230 titik, yang mereka klaim sebagai markas Hamas dan menembakkan hampir 600 roket dalam operasi 'Protective Edge'.

Jumlah korban jiwa hingga Rabu kemarin meningkat, setidaknya 63 orang tewas -- termasuk perempuan dan anak-anak -- di Gaza dan 400 lainnya terluka.

Di sisi lain, militan terus menembakkan roket ke wilayah Israel, ke Yerusalem, Tel Aviv, juga Hadera, yang berjarak 116 kilometer di utara Jalur Gaza.

Israel mengerahkan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza menjelang kemungkinan invasi darat, yang akan menuntut lebih banyak nyawa. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya