Liputan6.com, Jakarta - Lembaga perlindungan buruh migran Migrant Care menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna melaporkan praktik dan tindak pemerasan yang kerap menimpa para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, ada sejumlah titik rawan di Bandara Soekarno-Hatta yang kerap dimanfaatkan pelaku untuk memeras para TKI. Semisal, kata Anis, para pelaku kerap memberi tarif angkutan untuk perjalanan pulang kepada para TKI dengan harga yang tidak wajar.
"Ada 10 titik rawan dalam proses kepulangan TKI. Mulai dari pemaksaan menggunakan porter barang, regulasi penukaran uang asing, tarif angkutan yang tidak wajar, pemaksaan pengiriman barang lewat kargo, kemudian pemaksaan tinggal lebih lama di bandara," tutur Anis di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Selain itu, kata Anis, para TKI yang baru sampai di Bandara Soekarno-Hatta usai bekerja di luar negeri juga kerap dipaksa untuk membeli voucher isi ulang pulsa telepon dan nomor perdana kartu telepon. Tentunya dengan harga tak biasa.
Yang lebih masif lagi, tutur Anis, para TKI itu juga dipaksa untuk membuat asuransi kesehatan dengan ditarik sejumlah bayaran tertentu. "Padahal asuransi itu tidak pernah ada kabar, kemudian klinik kesehatan dan juga pemerasan bagi TKI yang bermasalah," ucap Anis.
Tak hanya itu, Anis juga kerap mendapat laporan pemerasan dari para mantan TKI yang dilakukan oleh petugas bandara. Tak tanggung-tanggung, ucap Anis, para TKI dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang, termasuk gaji mereka dan barang berharga lainnya kepada petugas bandara.
"Banyak yang membawa barang berharga, gaji mereka itu selama ini juga banyak diminta oleh petugas secara paksa," tambah Anis.
Beragam Modus Pemerasan TKI di Bandara Versi Migrant Care
Ada 10 titik rawan dalam proses kepulangan TKI. Mulai dari pemaksaan menggunakan porter barang hingga tarif angkutan yang tidak wajar.
diperbarui 07 Agu 2014, 06:25 WIBDiterbitkan 07 Agu 2014, 06:25 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Presiden Brasil Tanggapi Penghentian Program Cek Fakta oleh Meta: Ini Sangat Serius
Lolly Anak Nikita Mirzani Ngaku Kabur dari Rumah Aman Setelah 5 Bulan Bertahan, Ngaku Tidak Betah
350 Caption Makan Lucu Bikin Ngakak, Cocok untuk Media Sosial
Prediksi Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tampil Perdana Bersama Oxford United Akhir Pekan Ini
Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter, Waspada Radius Bahaya
Penerbitan Perdana Obligasi INPP Alami Kelebihan Permintaan
Erick Thohir Sebut Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Sepenuhnya Dipilih oleh Patrick Kluivert.
Lima Pemain Bintang BRI Liga 1 yang Tetap Menjadi Andalan di Klub, Patrick Kluivert Sebaiknya Mempertimbangkan untuk Timnas Indonesia
Ini Daftar Nominasi SAG Awards 2025, Ada Wicked dan Shogun
Media Korea Selatan Soroti Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Dianggap sebagai Pengkhianatan
Erick Thohir Tepis Kekhawatiran Soal Kluivert, Rencana Ekstrem Pemilik MU di Musim Panas
Zelenskyy Minta Dukungan Barat Tak Mengendur Saat Trump Kembali