Liputan6.com, Jakarta - Usulan penambahan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke dalam APBD Perubahan ditolak DPRD DKI karena dinilai penyelenggarannya selama ini bermasalah. Karena ditolak, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan ada ratusan siswa yang tak akan mendapatkan dana bantuan KJP.
"Paling ada (siswa) yang nggak dapat," ucap pria yang karib disapa Jokowi itu di Balaikota Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Dengan penolakan ini, Jokowi mengaku tak dapat melakukan apa-apa. Sebab, DPRD berhak menerima ataupun menolak usulan penambahan anggaran. Walaupun sebelumnya, Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Pendidikan, telah mencoba mengusulkan penambahan karena semakin bertambahnya jumlah siswa kurang mampu setelah pendataan ulang.
"DPRD kan punya hak di sana. Kamu aja yang nggak ngerti. Kalau ada permintaan masyarakat yang banyak, tapi kita sudah niat, diberi (keputusan) seperti itu, ya sudah," ujar Jokowi.
DPRD DKI Jakarta menolak pengajuan penambahan anggaran KJP sebesar Rp 501 miliar yang diusulkan dalam APBD Perubahan DKI 2014. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun sangat menyayangkan penolakan tersebut.
Menurut Basuki atau Ahok, dana KJP yang sudah dianggarkan yakni Rp 799 miliar tidak cukup membantu biaya pendidikan siswa kurang mampu. "Sayangnya, penambahan anggaran untuk dana KJP ditolak. Padahal kita butuh Rp 1,3 triliun untuk membantu siswa sampai memenuhi kebutuhan mereka dengan cukup. Ternyata yang disetujui hanya Rp 799 miliar," ungkapnya Kamis kemarin.
DPRD DKI menolak karena menilai selama ini pelaksanaan KJP sering diwarnai penyimpangan. Ahok tak menampiknya. Namun, ujar mantan Bupati Belitung Timur itu, hal ini harusnya tak dijadikan alasan untuk memotong hak anak sekolah.
"Alasannya masuk akal juga sih, yaitu kemarin KJP banyak penyimpangan. Makanya saya bilang yang nyimpang-nyimpang disuruh mundur atau berhenti sajalah. Sayangnya, Bappeda dan BPKD tidak bisa menjawab pertanyaan DPRD. Harusnya penyimpangan bisa terjadi, tetapi bukan berarti memotong hak anak sekolah kan?" tutur Ahok.
Besaran dana KJP untuk siswa SD, SMP dan SMA atau SMK, lanjut Ahok, saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sebagai pelajar. Kebutuhan sekolah untuk siswa SMA saja bisa mencapai Rp 800.000 per bulan. Ahok berharap tahun depan dapat menemukan sistem baru untuk menolong siswa dari golongan ekonomi lemah.
"Kalau sekarang kita jalani yang lama dulu lah. Kita berharap pada 2015, bisa menerapkan sistem yang baru," tegas Ahok. (Mut)
Penambahan Anggaran KJP Ditolak, Ratusan Siswa Tak Dapat Bantuan
Dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sudah dianggarkan yakni Rp 799 miliar tidak cukup membantu biaya pendidikan siswa kurang mampu.
diperbarui 15 Agu 2014, 15:10 WIBDiterbitkan 15 Agu 2014, 15:10 WIB
Kamis (14/8/14), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri upacara HUT ke-53 Gerakan Pramuka di pelataran Monas, Jakarta, (Liputan6.com/Herman Zakharia) ... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Jalan Trans Sulawesi Disulap Jadi Lapak Duren Terpanjang, Pedagang Raih Untung Jutaan Rupiah Perhari
VIDEO: Negara-Negara Arab Menolak Saran Donald Trump untuk Merelokasi Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania
Pengadilan Izinkan Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra ke Luar Negeri meski Berstatus Terdakwa
Pria Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bengkel Jakarta Timur
Top 3: Zodiak yang Terlahir untuk Cinta dan Romansa
Ubah Cover Playlist Spotify Jadi Tren Kreativitas Baru, Begini Caranya
7 Resep Garang Asem yang Enak dan Menggoda Selera
Asosiasi Pedagang Kelontong Siap Pasang Stiker Batas Umur Penjualan Rokok
Tambah Kekuatan Lini Tengah, Manchester United Disarankan Pulangkan Pemain Bermasalah
Top 3 Tekno: Google Search Salah Tampilkan Kurs Dollar AS Tarik Perhatian Pembaca
Pasar Stablecoin Capai Rekor USD 200 Miliar, Sinyal Bullish untuk Masa Depan Kripto?
VIDEO: Tahanan Palestina yang Dibebaskan di Tepi Barat dengan Sorak-Sorai dan Air Mata Bahagia