Pengunjuk Rasa Ultimatum Pemimpin Hong Kong untuk Mundur

Memasuki hari ke-7, pengunjuk rasa pro-Demokrasi Hong Kong terus menduduki beberapa ruas jalan di wilayah tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Okt 2014, 19:21 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 19:21 WIB
(lip6 Petang) Hong Kong-141002
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Hong Kong - Memasuki hari ke-7, pengunjuk rasa pro-Demokrasi Hong Kong terus menduduki beberapa ruas jalan di wilayah itu. Tindakan tegas polisi sebelumnya yang pada pekan lalu menggunakan semprotan merica dan gas air mata tak menciutkan nyali para pengunjuk rasa.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (2/10/2014), para demonstran justru mengultimatum Kepala Eksekuif Hong Kong Leung Chun Ying untuk mundur paling lambat Kamis ini. Jika tidak mereka akan meningkatkan skala unjuk rasa dengan menduduki kantor-kantor pemerintah.

Sejumlah dukungan juga disuarakan warga Filipina. Dengan membawa payung mereka menyatakan dukungan terhadap unjuk rasa pro-Demokrasi yang tengah berlangsung di Hong Kong.

Warga Filipina ini meminta Beijing tidak menggunakan kekerasan untuk menghentikan unjuk rasa di Hong Kong.  

Hal serupa dilakukan sejumlah siswa Amerika Serikat. Mereka berunjuk rasa di 40 kota di negeri Paman Sam dengan membawa payung sebagai simbol dukungan atas gerakan pro-Demokrasi di Hong Kong yang dikenal dengan sebutan revolusi payung.

Baca juga:

6 Hal Unik dan Nyeleneh Dalam Demo 'Revolusi Payung' Hong Kong

Polisi Senior Hong Kong Bunuh Diri, Gara-gara Demo Besar-besaran?

56 Aktivis Ditangkap, Ribuan Demonstran Hong Kong Masih Bertahan

(Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya