Kerbau Bule Keraton Dibunuh, Permaisuri Minta Pelaku Ditangkap

Kyai Bagong, kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta ditemukan mati pada Selasa 4 November 2014.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Nov 2014, 21:32 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 21:32 WIB
Kerbau Bule Hingga Sedekah Merapi Saat Malam 1 Suro
Kawanan Kerbau Bule keturunan Kerbau Pusaka Keraton Kiai Slamet membuka jalan bagi rombongan Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat di Jalan Mangkubumen Sasono Mulyo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2014). (Antara Foto/Maulana Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kyai Bagong, kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta ditemukan mati pada Selasa 4 November 2014. Sekitar 3 pekan kerbau bule keturunan Kyai Slamet yang menjadi pusaka keraton itu berjuang hidup setelah ditusuk orang tak dikenal pada 15 Oktober 2014 lalu.

Terbunuhnya Kyai Bagong pun disesalkan Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.

"Saya kira dengan perlakuan seperti itu ya harus ditangkap (pelakunya), karena menggangu kenyamanan masyarakat," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

"Selama itu kan menjadi kepercayaan masyarakat. Karena itu sebagai kekuatan budaya dan bangsa itu. Kalau budaya sendiri tidak dihargai, bagaimana kita hargai bangsa ini," imbuh dia.

Sebelumnya Adik ipar Raja Keraton Kasunanan Surakarta, KRMH Satryo Hadinagoro, menuturkan, Kyai Bodong mati karena ditombak di Taman Seruni, Solo Baru, Sukoharjo, pada pertengahan Oktober lalu atau sebelum kirab satu Sura.

Pelaku diduga sengaja menombak perut bagian kiri dan pangkal kaki depan sebelah kanan hingga membuat luka sedalam 10 sentimeter di tubuh kerbau bule tersebut. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya