Liputan6.com, Jayapura - Pesawat Enggang bernomor penerbangan PK RSE Naraya tergelincir di lapangan terbang Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pedalaman Papua, sekitar pukul 11.45 WIT atau 13.45 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas Polda) Papua Kombes Pudjo mengemukakan bahwa dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa. "Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut," ujar dia saat dihubungi, Sabtu (22/11/2014).
Dikatakan Pudjo, dari laporan yang diterimanya pesawat yang dipiloti Perhat A berkebangsaan Swiss dan kopilot Ibrahim asal Indonesia. Pesawat yang membawa bahan bakar minyak (BBM) itu mengalami kecelakaan sesaat hendak mendarat di lapangan terbang Bilogai dari Nabire.
Baling-baling dan ban depan, serta sayap kiri pesawat nahas itu dilaporkan rusak karena menabrak pagar pembatas.
Pesawat itu saat ini masih di ujung landasan pacu, namun dijaga anggota gabungan dari polsek, koramil dan Brimob. (Ant/Ado/Ans)
Pesawat Enggang Tergelincir Saat Mendarat di Pedalaman Papua
Pesawat yang membawa BBM itu mengalami kecelakaan sesaat hendak mendarat di lapangan terbang Bilogai dari Nabire.
Diperbarui 22 Nov 2014, 17:46 WIBDiterbitkan 22 Nov 2014, 17:46 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tentang Pengelolaan Pertambangan dalam Islam, Boleh atau Tidak?
Hadir di Jakarta Lebaran Fair 2025, Yadea Tawarkan Insentif Menarik Green E-mobility Fund
Penonton Setia Ikuti Acara KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025 di Tengah Gerimis
Cek Waktu Tayang Solo Leveling Season 2 Episode 11: Pertarungan Hidup dan Mati di Pulau Jeju Makin Tegang!
AS dan Israel Incar 3 Negara Afrika Ini untuk Relokasi Warga Palestina dari Gaza
Hoaks Merebak, IMDE Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Media
Top 3: Aturan dan Kata-Kata Lucu untuk yang Habis THR-nya Tuai Perhatian
Prediksi LaLiga Atletico Madrid vs Barcelona: Pertaruhan Posisi Puncak
Sambut Lebaran, Berikut Resep Kue Kering Tren Tahun Ini
Justin Bieber Akui Selama Ini Mirip Penipu: Aku Selalu Merasa Tak Pantas
Logika Gus Baha: Sholat Itu Lebih Baik dari Harta, Tahta dan Wanita
Perlukah Indonesia Ikutan Perkuat Branding Sebagai Destinasi Ramah Muslim di Luar Negeri?