Liputan6.com, Jayapura - Evakuasi helikopter Super Puma H-3215 hari ini dilakukan dengan menggunakan 3Â helikopter perbantuan PT Freeport Indonesia, heli Bell dan heli fix wing. Heli tersebut disiapkan di wilayah Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang dan di wilayah Batom.
Hingga Minggu (30/11/2014) siang ini, evakuasi belum dapat dilakukan karena cuaca buruk di lokasi pencarian. Namun, tim pencari gabungan yang terdiri dari 10 anggota TNI AD, kemudian anggota SAR sebanyak 4 orang dan lebih dari 5 orang anggota Paskhas telah bergerak sejak pukul 05.30 WIT.
Komandan Pangkalan Angkatan Udara Jayapura, Kolonel Penerbang I Made Susila Adnyana menuturkan, tim evakuasi lewat jalur darat juga dikerahkan yang dibantu oleh masyarakat setempat. Pencarian lewat darat akan dilakukan lewat Kampung Pending, Distrik Kiwirok yang berjarak sekitar 3 jam dari lokasi mendaratnya heli.
"Kami sedang berusaha membuat helipad di lokasi terdekat yang dibantu oleh masyarakat untuk pendaratan heli guna evakuasi. Informasi yang saya terima, tim darat yang baru berjalan 1,5 kilometer dari Kiwirok langsung terhampar dengan jurang tinggi dan kemiringan 90 derajat," papar Made Susila.
Badan heli juga belum terlihat dari ketinggian, karena tertutup awan dan kabut yang menempel pada ketinggian 1.500 kaki. "Ini yang menjadi penghalang dalam evakuasi," ujar dia.
Made Susila menambahkan, informasi yang diterimanya mengabarkan bahwa bintara kesehatan dan satu orang teknisi dalam keadaan sehat dan diharapkan dapat menolong personel lain yang mengalami luka dan patah tulang. "Saya pesan kepada mereka untuk tetap tenang dan kami terus berusaha melakukan evakuasi dibantu masyarakat sekitar," ucap dia.
Informasi dari petugas TNI AU setempat menyebutkan 10 personel yang berada di dalam heli tersebut dalam keadaan sadar. Beberapa personel di antaranya Mayor Pnb Apu Tarigan yang mengalami patah kaki kiri dan vertigo dan 9 orang personel lainnya rata-rata mengalami patah tulang.
"4 Lokasi tertutup awan dan tim belum berhasil sampai ke bawah. Kami juga sudah standby dengan pesawat Hercules dan alat kesehatan lainnya, jika sewaktu-waktu personel membutuhkan rujukan ke Jakarta atau kota lainnya," kata petugas di hanggar Sentani.
Sebelumnya, heli Super Puma H-3215 membawa pasukan Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti/Padang yang tergabung dalam satgas pengamanan perbatasan dan akan bertugas di Kiwirok yang merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung antara RI dengan negara Papua Nugini. Namun, heli mendarat darurat di sekitar Kampung Pending, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Nama-nama anggota Yonif 133 yang menumpang helikopter tersebut antara lain Sertu Nanang, Serda Arman, Praka Gunawan, Praka Joko, Praka Roy Candra, Praka Ulil, Prada Setia, Prada Adek Ananda dan Prada Andra. (Ado/Mut)
Evakuasi Heli Super Puma di Papua Dilakukan Lewat Darat dan Udara
Evakuasi heli Super Puma H-3215 hari ini dilakukan dengan menggunakan 3 helikopter perbantuan PT Freeport, heli Bell dan heli fix wing.
diperbarui 30 Nov 2014, 13:24 WIBDiterbitkan 30 Nov 2014, 13:24 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Grup KAI Angkut 22,9 Juta Penumpang selama Nataru 2024/2025
VIDEO: Pekerja Tertimpa Ratusan Lembar Kaca di Kapuk Cengkareng, Kaki Luka Parah
KPK Yakin Hasto PDIP Koorperatif Jalani Proses Hukum
Libur Nataru 2024/2025 Usai, Seperti Ini Suasana Arus Balik di Stasiun Pasar Senen
5 Cara Untuk Memperlambat Penurunan Mental, Terjadi pada Otak Usia 50-an
Kejutan Setelah Pemilu, Saham Rivian Melonjak Gara-Gara Ini
Deretan Hoaks Terkini dari Peristiwa Luar Negeri
71 Ribu Perempuan Indonesia Ingin Menikah dan Tetap Childfree
Apple Temui Kemenperin 7 Januari 2025, iPhone 16 Segera Masuk Indonesia?
Perampok di Tol Tanjung Priok Manfaatkan Kondisi Macet dan Incar Mobil Kaca Terbuka
Tampilan Angelina Jolie dengan Poni Baru Curi Perhatian di Palm Springs Film Festival Awards
Reaksi Lee Jung Jae Ditodong Pertanyaan Apa V BTS Bakal Muncul di Squid Game 3