Liputan6.com, Jakarta - Hujan, sebuah anugerah yang kerap berubah menjadi bencana di negeri ini. Sejumlah warga korban banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sedang dievakuasi harus bertarung melawan derasnya arus air.
Banjir telah merendam puluhan ribu rumah di 9 kecamatan. Tiga kecamatan yaitu Dayeuhkolot, Bale Endah, dan Bojong Soang merupakan wilayah yang paling parah dengan ketinggian hingga 3 meter.
Baca Juga
Ratusan warga yang terjebak di rumah mereka harus diungsikan. Tidak mudah bagi Tim SAR dan warga melakukan evakuasi, sebab tidak jarang rumah-rumah warga hanya bisa ditembus dengan perahu kecil.
Advertisement
Banjir membuat Jalan Dayeuhkolot, jalan raya penghubung kota dan kabupaten Bandung kini terlihat seperti sungai. Hanya kendaraan tertentu yang bisa menembus jalan yang direndam banjir, salah satunya adalah jeep militer.
Banjir yang tingginya hingga mencapai 3 meter membuat pengungsi semakin banyak. Sebagian di antaranya terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat dengan fasilitas seadanya.
Buruknya kondisi di pengungsian membuat warga mulai diserang berbagai penyakit, baik dewasa maupun anak-anak. Mereka terserang berbagai penyakit mulai dari demam, diare, gatal-gatal, hingga infeksi saluran pernafasan.
Bukan hanya di Bandung, banjir juga melanda Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Banjir bandang datang begitu cepat merusak toko dan pabrik pengolah beras. Banjir juga menghanyutkan sebuah mushola dan hanya tersisa kubahnya saja.
Selama bulan Desember ini, selain Kabupaten Bandung dan Purwakarta, banjir juga melanda daerah lain seperti Aceh, Padang Lawas, Medan, Kabupaten Merangin, Jambi, dan Kabupaten Kampar, Riau. Sedangkan di Pulau Jawa, banjir merendam Tasikmalaya, Banjar, Purworejo, Banjarnegara, dan Pacitan.
Bencana banjir dan longsor juga mengancam wilayah lain di Tanah Air. Intensitas hujan yang tinggi di kawasan Garut, Jawa Barat mengakibatkan Jalan Raya Surapati di Kecamatan Singajaya yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya amblas sepanjang 70 meter.
Masih di bulan Desember, tanah longsor di Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah menyebabkan 95 orang tewas dan 13 orang dinyatakan hilang. Longsor terjadi setelah hujan terus mengguyur kawasan ini.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di seluruh nusantara ada 240 kabupaten dan kota yang rawan bencana longsor dan banjir. Daerah rawan tersebut tersebar di sejumlah provinsi seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.
Hujan hanyalah salah satu faktor penyebab banjir dan longsor yang belakangan ini terjadi di berbagai daerah di Tanah Air. Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), faktor terbesar penyebab bencana alam yang terjadi di berbagai daerah justru akibat ulah manusia.
Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya pada tautan video yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (27/12/2014) di bawah ini. (Vra/Ein)