Gelombang 3 Meter, Kapal Basarnas Balik ke Pangkalan

Menurut Nahkodah Kapal, kapten Ahmad dengan gelombang setinggi itu, keputusan untuk balik ke Teluk Kumai diambil.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Des 2014, 10:24 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 10:24 WIB
Ombak Tinggi
Ilustrasi Cuaca Buruk (Istimewa)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Cuaca yang tidak mendukung usai bertolak dari Pelabuhan Kumai, dengan gelombang ombak mencapai 3 meter, membuat kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) KN 224 harus putar haluan.

Menurut Nahkodah Kapal, Kapten Ahmad dengan gelombang setinggi itu, keputusan untuk balik ke Teluk Kumai pun diambil.

"Gelombang setinggi 3 meter dan jarak pandang hanya 10-20 meter, kita akhirnya memutuskan untuk putar haluan dan kembali," ujar Kapten Ahmad di atas KN 224 usai bertolak dari Pelabuhan Kumai selama satu jam, Rabu (31/12/2014).

Menurut Kapten Ahmad, dirinya tidak ingin memaksa dalam pencarian Air Asia QZ8501 pasalnya mempertimbangkan kondisi kapal dan efisien pencarian.

"Kita harus balik, jangan sampai kita melakukan SAR ini malah menjadi sebaliknya," jelas Kapten Ahmad usai meninggalkan teluk Kumai 10 nm (Nautical Mile).

Tak lama berselang, sekitar 10 menit, kapal pun mengalami mati mesin. Kapten Ahmad pun lantas bergegas langsung berkoordinasi dengan kru lain.

"Untung kita balik, coba lihat ini bagaimana jika kita memaksa menjalankan dalam kondisi," jelasnya.

Bunyi alarm menandakan mesin terus menyala, salah satu kru, Made Oka yang kemudian turun untuk mengecek keadaan mesin bersama timnya.

Menurut laporan hal ini bukan karena ketiga mesin mati, namun lantaran genset. "Tadi saya kira mesin tengah yang mati, namun pas dikroscek lagi, genset yang membuat mesin menjadi blackout (mati)," jelas dia.

Tak lama berselang, mesin hidup kembali, perlahan-lahan berjalan menuju Teluk Kumai dan menunggu situasi berikutnya.

"Kita akan ke Teluk Kumai dulu, balik. Sambil menunggu keadaan cuaca yang lebih baik lagi," tandas dia. (Tnt//Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya