Liputan6.com, Pangkalan Bun - Proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Jenazah penumpang pesawat satu per satu ditemukan, tapi di mana badan pesawat berada, hingga kini masih jadi teka-teki.
Kamis (1/1/2015) pagi, satu Hercules asal Singapura mendarat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pasukan militer Negeri Singa datang dengan berbagai peralatan sonar untuk mencari keberadaan badan pesawat.
"Alat ini bernama automatic underwater vehicle. Mereka membawa 2 set. Kemampuannya bisa menjelajah sampai kedalaman 100 meter dan lebar 100 meter," kata SAR Misssion Coordinator Marsekal Muda Sunarbowo di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1/2014).
Advertisement
Alat berkemampuan sonar ini merupakan alat tanpa awak. Prajurit bisa mengendalikan alat ini dari kapal tanpa harus ikut menyelam. Sunarbowo menjelaskan, sistem sonar yang dimiliki Singapura mirip dengan yang dimiliki BPPT. Benda yang terpancar sonar akan memancarkan kembali gelombang radio yang nantinya bisa dianalisis.
"Benda yang tersentuh sonar itu alat yang terproyeksikan. Permukan laut, kalau ada benda dibedakan dengan warna. Gelombang tinggi nggak pengaruh palingan goyang, kan tanpa awak," jelas dia.
Pencarian akan tetap difokuskan pada lokasi penemuan jenazah. Jaraknya sekitar 150 nautical miles dari bibir pantai. Sunarbowo berharap besar, hari ini ada kabar baik terkait keberadaan kapal terbang itu.
"Somewhere out there... Mudah-mudahan hari ini ada, sampai sekarang belum ada kabar dari ELT (emergency locator transmitter)," tandas dia. (Ein)