Liputan6.com, Pangkalan Bun - ‎Sebanyak 10 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 diterbangkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ke Surabaya, Jawa Timur. Ke-10 jenazah itu diterbangkan menggunakan Pesawat CN 295 TNI Angkatan Udara.
Pantauan Liputan6.com, Jumat (2/1/2015), 10 jenazah itu dimasukkan dalam peti warna putih. Terdapat nomor pada masing-masing peti, yang menunjukkan sebagai tanda identifikasi awal, yakni dari nomor 09 sampai 018.
Sekitar pukul 17.15 WIB, masing-masing 10 peti jenazah diturunkan dari ambulans dan dibawa 10 tim pasukan pembawa peti jenazah untuk dimasukkan ke dalam Pesawat CN 295. Kesemua jenazah juga mendapat penghormatan sebelum dimasukkan ke dalam pesawat.
Adapun 10 jenazah itu terdiri atas 5 laki-laki dan 5 perempuan. Rinciannya, 4 laki-laki dewasa, 1 laki-laki anak, 4 perempuan dewasa, dan 1 perempuan anak.
Sekitar pukul 17. 43 WIB Pesawat CN 295 TNI AU lepas landas dari Lanud Iskanda Pangkalan Bun menuju Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Selanjutnya, nanti di Surabaya oleh Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Polri 10 jenazah itu akan diidentifikasi lebih dalam lagi untuk menentukan identitasnya.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat AirAsia berpenumpang 155 orang dan 7 kru, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
Sampai Jumat ini, 22 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 ditemukan dan 4 di antaranya telah teridentifikasi oleh Tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. (Mvi/Yus)
Advertisement