Liputan6.com, Jakarta - Hujan turun cukup deras pada Selasa (13/1/2015) pagi. Debit Air di Bendungan Katulampa pun meningkat. Dalam beberapa jam, bendungan harus dibuka sebagian karena debit air mulai melebihi batas.
Dengan dibukanya pintu bendungan, wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur, terkena imbas dan akan mengalami banjir. Informasi tersebut telah diketahui jajaran Polda Metro Jaya.
Personel Polda Metro segera diturunkan, terdiri dari Brimob, Sabhara, dan Polair. Setiba di lokasi para personel langsung melakukan evakuasi karena banjir diketahui telah merendam rumah-rumah warga setinggi 5 meter.
Satuan Brimob melakukan Evakuasi terhadap ibu-ibu dan anak-anak menuju ke tenda dan dapur umum menggunakan perahu. Satuan Polair menyelamatkan 2 korban yang sedang sakit, sementara Sabhara melakukan patroli terhadap rumah kosong yang ditinggalkan.
Saat melakukan patroli, ditemukan 2 orang yang masih perlu dievakuasi. Lokasi yang sulit dijangkau dengan perahu membuat personel menggunakan tali evakuasi. Di sisi aman, tali ditancapkan, kemudian seorang anggota berenang untuk menancapkan tali di seberang. Setelahnya, seorang personil Sabhara menjadi pelampung hidup yang dipegang oleh warga.
Seluruh kejadian tersebut merupakan simulasi yang digelar Polda Metro Jaya dalam rangka menanggulangi banjir yang akan terjadi. Simulasi ini dihadiri, antara lain adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono, Kapolres Jakarta Utara M Iqbal, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Priyo Widyanto, dan Camat Jatinegara Syofian.
"Kita laksanakan gladi lapang untuk hadapi bencana banjir, terdiri dari 3.810 personel," kata Unggung, Selasa (13/1/2015).
Ada 4 hal yang menurut Unggung patut diperhatikan oleh para personelnya, yakni kecepatan sampai ke lokasi, penyelamatan manusia, evakuasi manusia dan barang, serta penjagaan lokasi banjir.
Jenderal Polisi bintang 2 ini menjelaskan ada 51 titik banjir yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Namun, wilayah Kampung Pulo merupakan titik yang paling parah. Hal ini pula yang menjadi dasar Kampung Pulo dijadikan tempat simulasi yang melibatkan 300 personel dari total kekuatan.
"Ada 3 penyebab banjir di Jakarta, akibat hujan lebat di bogor itu pertama. Kedua, Rob di Jakarta Utara. Ketiga, curah hujan yang memang tinggi. Tiap banjir, Kampung Pulo terdampak paling dahulu, jadi kita coba latihan untuk antisipasi," tutur Unggung.
Unggung juga menyampaikan akan ada 3 tingkat kewaspadaan yang diterapkan Polda Metro Jaya. Bila sudah sampai tingkat 1, ia memastikan para personel sudah di lokasi banjir. (Mut)
Simulasi Polda Metro Jaya Evakuasi Korban Banjir di Kampung Pulo
Ada 51 titik banjir yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Namun, wilayah Kampung Pulo merupakan titik yang paling parah.
Diperbarui 13 Jan 2015, 11:14 WIBDiterbitkan 13 Jan 2015, 11:14 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
ASEAN jadi Tujuan Investasi Global Terbesar Pasca Pandemi, Segini Nilainya
Nasib Anak Hasil Zina di Akhirat, Bisakah Menolong Orang Tuanya Masuk Surga? Ceramah Buya Yahya Terbaru
Hasil Liga Champions: Arsenal Singkirkan Real Madrid, Inter Milan Lolos ke Semifinal
Sepeda Pelanggan Hilang di Stasiun Setiabudi, MRT Bakal Evaluasi Prosedur Keamanan Parkir
WTO Prediksi Perdagangan Global Bakal Memburuk Imbas Perang Tarif
Siap-Siap, Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal di Kota Bandung Bakal Diawasi CCTV
8 Cara Memanfaatkan Kurma Sebagai Pengganti Gula, Jadi Saus sampai Pemanis Teh
Teleskop James Webb Ungkap Misteri Planet yang Jatuh ke Dalam Bintang Induk
Kini Tampil Lebih Syar’i, Alasan Paula Verhoeven Hijrah dan Berhijab
Peluang Emas UMKM Bontang, Sinergi Lokal dan Prospek Investasi Baru
Penumpang KRL Jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Begini Kronologinya
Wulan Guritno Ungkap Tips Awet Muda di Usia 44 Tahun, Minum Jus Kunyit sampai Akupuntur Wajah