Terkena Peluru Nyasar, Siswi SMK di Bandung Alami Patah Tulang

Akibat terkena peluru nyasar, siswi SMK itu kini mengalami patah tulang.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 15 Jan 2015, 02:23 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2015, 02:23 WIB
(Lip6siang) Peluru Nyasar
(ilustrasi)

Liputan6.com, Bandung - Fitri Yanti (19) siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) warga Kampung Lampegan RT 03/03, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, roboh setelah betis kirinya diterjang peluru nyasar.

Kapolres Bandung AKBP Jamaludin mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu 14 Januari 2015 sekitar pukul 10.00 WIB di Kampung Sukaluyu, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

"Saat itu pelajar SMK sedang berjalan dengan temannya. Tiba-tiba terdengar suara seperti plastik yang diinjak kemudian Fitri terjatuh," kata Jamaludin saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (14/1/2015).

Tidak lama berselang, Fitri langsung dibawa ke RS Lanud Sulaiman untuk memperoleh perawatan setelah mendapat pertolongan dari masyarakat. "Korban saat ini dirawat di RS Sartika Asih hasil rujukan dari rumah sakit sebelumnya," ujar dia.

Jamaludin menuturkan hingga kini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap  kasus ini. Namun dia memastikan, tembakan tersebut tidak langsung mengarah kepada korban.

"Masih diselidiki, yang pasti itu bukan (tembakan) lurus. Kita telah memeriksa beberapa orang saksi," pungkas Jamaludin.

Patah Tulang

Hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung menyebutkan Fitri Yanti (19) siswi mengalami patah tulang tungkai kaki bawah sebelah kiri

"Ada patah tulang di bagian tungkai bawah kiri atau disebut vigula. Ada pergeseran pada bagian tersebut," kata Kepala Rumah Sakit Sartika Asih Bandung Kombes Pol Hisbulah, Rabu (14/1/2015).

Untuk mengembalikan posisi tulang sendiri, Fitri harus menjalani operasi guna memasang penyangga agar posisi tulang tidak bergeser. Selain itu proyektil pun ikut diangkat dalam operasi.

"Sehingga itu akan dioperasi, nantinya dipasang semacam penyangga atau spalek biar nggak ada pergeseran," jelas dia.

Namun karena permintaan pihak keluarga, Fitri tidak akan menjalani operasi di Rumah Sakit Sartika Asih dan akan dirujuk ke RS Salamun Bandung.

Hisbulah menjelaskan, kondisi Fitri kini cukup baik dan stabil dan tidak terjadi trauma berat. "Kondisinya stabil tidak kenapa-kenapa, karena cuma kaki saja mengalami patah tulang," jelas dia. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya