Liputan6.com, Selat Karimata - Dalam waktu kurang lebih 1 jam, badan pesawat AirAsia QZ8501 berhasil dimiringkan dan diangkat sejauh 27 meter dari dasar laut di perbatasan Laut Jawa dan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (24/1/2015), badan pesawat diikat dengan tali yang dikaitkan dengan balon apung atau lifting bag berkapasitas 10 ton yang dikembungkan.
4 Jenazah berhasil dievakuasi. Namun karena pengikat balon putus, badan pesawat yang diperkirakan memiliki panjang 24 meter, lebar 8 meter, dan potongan sayap sepanjang 3 meter kembali jatuh ke dasar laut. Sedangkan 3 jenazah wanita dan 1 jasad laki laki yang ditemukan berhasil dibawa dengan perahu ke KN Pacitan.
Didukung cuaca yang cukup cerah, upaya pengangkatan badan pesawat dilakukan dengan menurunkan 11 tim penyelam.
Rencana pengangkatan adalah dengan mengikat badan pesawat dengan tali yang dikaitkan dengan lifting bag yang sudah dikembungkan. Lifting bag diharapkan dapat memiringkan badan pesawat agar evakuasi jenazah dapat dilakukan. Jika sukses maka badan pesawat dapat dievakuasi ke atas Kapal Crest Onyx.
Hampir sebulan sudah pascakecelakaan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata. Hingga kini Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) baru berhasil mengevakuasi ekor, black box serta 69 jenazah korban.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak di perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT dengan membawa 155 orang penumpang yang 6 orang di antaranya anak-anak dan seorang bayi. Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda, Sidoarjo pukul 05.12 WIB menuju Singapura. (Mar/Ans)
Advertisement