Liputan6.com, Samarinda - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir hadir di Samarinda untuk beragam rangkaian kegiatan serta peresmian sejumlah fasilitas pendidikan, Sabtu (22/02/2025). Kegiatan utamanya adalah Pengajian Hari Bermuhammadiyah Kaltim dan Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Hizbul Wathan Kaltim.
Haedar Nashir mengungkapkan tiga pilar yang menentukan kemajuan setiap umat atau bangsa di dunia. Ketiga pilar ini yang menentukan kemajuan sebuah bangsa.
Advertisement
“Kalau kita saksikan perkembangan bangsa-bangsa. Hampir ada pola yang tetap. Setiap umat atau bangsa yg maju itu pasti pilarnya adalah sumber daya manusia, kedua pendidikan dengan segala kaitannya, tiga ekonomi,” kata Haedar dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Advertisement
Menurutnya, negara-negara ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam disusul oleh Kamboja saat ini memiliki human development index (HDI) yang berada jauh di atas kita.
“Memang angka (HDI) kita juga naik, tapi dibanding 5 negara ASEAN kita, Indonesia masih di bawah atau dalam bahasa lain mereka sudah di atas. Dan kita menyebutnya sebagai negara yang bertumbuh maju bahkan Singapura menjadi negara maju,” imbuhnya.
Ia menilai, apabila bangsa Indonesia ingin membangun peradaban, ketiga bidang itu harus diperkuat. Sumber daya manusia, pendidikan yang nanti berkaitan dengan kesehatan, sosial, lalu ekonomi.
Bahkan ada rumusan kalo di tiga bidang ini kuat, politik juga akan kuat. sebaliknya, kalo di tiga bidang ini lemah, nanti politik kita juga lemah.Saat ini, Ia mengamati bahwa umat muslim Indonesia terkhusus anak muda memiliki semangat haji dan umrah yang luar biasa, namun di saat bersamaan pendidikan umat islam masih tertinggal.
“Semangat berumrah, berhaji itu luar biasa, termasuk bagi generasi baru, anak-anak muda luar biasa untuk umrah dan haji. Tapi di bidang pendidikan umat islam masih tertinggal, ukurannya tadi HDI kita masih di bawah 5 negara ASEAN. Ini kan bukti nyata, angka yang tidak bisa dibantah,” tegas Haedar.
Haedar melanjutkan, angka HDI tersebut justru harus membuat bangsa kita bersungguh-sungguh. Maka, menjalani dan melaksanakan pendidikan itu tidak cukup dengan simbol-simbol, tapi harus dengan kerja keras.
Haedar juga menyoroti perihal IQ orang Indonesia yang berada pada angka 78,49 yang sejajar dengan Timor Leste dan Papua Nugini. IQ yang rendah pasti berkaitan dengan gizi yang tidak terpenuhi.
“Kalau IQ kita rendah, kita tidak bisa berbuat banyak untuk masa depan,” ungkapnya.
Resmikan Fasilitas Pendidikan
Di Ibu Kota Kaltim itu, Haedar Nashir juga meresmikan beberapa fasilitas pendidikan dan keagamaan, di antaranya: Gedung SD Muhammadiyah 2 Samarinda, Gedung SD Muhammadiyah 4 Terpadu Samarinda, Dua Gedung SD Muhammadiyah 5 Samarinda, Gedung K.H. Mas Mansoer SMA IMBS Samarinda dan Masjid Hj. Noorjenah Pondok Pesantren Istiqomah Muhammadiyah Samarinda.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kaltim, Siswanto, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kehadiran lima pimpinan Muhammadiyah Kaltim serta kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah. Hadir pula Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq.
Ia berharap kehadiran para tamu undangan khusus tersebut dapat memberikan dorongan kemajuan di berbagai bidang dalam pembagunan Sumber Daya Manusia (SDM) kedepannya.
“Kita bersyukur karena ada lima PW Muhammadiyah kaltim yang hadir. Selain itu terkhusus Ketum PP Muhammadiyah dan agak spesial karena ditemani pak Wamen,” kata Siswanto.
Advertisement
