Rieke PDIP: 100 Hari Jokowi-JK, Masih Banyak yang Harus Dibenahi

Rieke berharap, Presiden Jokowi dan para menterinya tidak hanya blusukan semata, tetapi ada konsep.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Jan 2015, 14:53 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 14:53 WIB
Korban Dugaan Malapraktik Minta Bantuan Rieke Diah Pitaloka
Dalam jumpa pers tersebut, Rieke Diah Pitaloka meminta Menteri Kesehatan untuk mengusut tuntas kasus dugaan malapraktik yang dilakukan RS Andhika, Jakarta, Senin (24/11/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka berharap, usai 100 hari kerja pemerintah Presiden Jokowi fokus pada program nawa cita. Sebab, masih banyak hal yang belum dicapai pemerintahan Jokowi-JK dalam 100 hari pemerintahannya.

"Ya itu, tentu banyak hal yang kita benahi. Saya berharap ke depannya tentu saja kita bisa lebih fokus pada program nawa cita, sehingga pro dan kontra persoalan-persoalan yang terjadi, seharusnya memang tidak perlu ada, jangan terulang lagi lah. Seperti beberapa hal yang publik ketahui sekarang," kata Rieke di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).

Rieke berharap, Presiden Jokowi dengan para menterinya tidak hanya blusukan semata, tetapi ada konsep pembangunan.

"Saya harap ya blusukan Pak Jokowi adalah membedah antara nawa cita RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional) dengan program-program, dan anggaran politik yang diajukan menteri, nyambung atau nggak," tutur dia.

Untuk itu, Rieke menekankan, selain blusukan fisik, harus ada juga gebrakan yang dilakukan pemerintah. "Kami berharap bahwa gebrakan itu misalnya bukan hanya dengan blusukan secara fisik, tapi blusukan policy (kebijakan) itu juga penting," kata dia.

Anggota Komisi IX ini mengaku, dalam 100 hari pemerintahan Jokowi, belum terlihat ada kebijakan berarti dan menyentuh bagi masyarakat. "Kalau yang kemarin itu jujur saja (presiden saat ini) belum terlihat. Saya berharap blusukan policy," tandas Rieke. (Mvi/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya