PAN: Harusnya Jokowi Gunakan Wantimpres, Bukan Tim Independen

Terlepas dari adanya tekanan atau tidak, lanjut dia, Jokowi harusnya segera bersikap dengan melihat fakta hukum yang ada.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 31 Jan 2015, 15:21 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2015, 15:21 WIB
Taping-Jokowi
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk Tim Independen yang berisi 9 tokoh nasional untuk memberikan masukan bagi penyelesaian kisruh KPK-Polri. Namun, Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi menilai pembentukan tim tersebut telah dipakai Jokowi untuk menjadi tameng politik.

"Jokowi pakai tameng politik dengan mengundang Tim Independen, road show ke mana-mana," ujar Viva Yoga dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).

Terlepas dari adanya tekanan atau tidak, lanjut dia, Jokowi harusnya segera bersikap dengan melihat fakta hukum yang ada.

"Saya nggak tahu apakah Presiden dapat tekanan eksternal. Yang jelas tameng-tameng politik digunakan hadapi tekanan itu. Sebaiknya Presiden tegaskan diri dengan berangkat dari fakta hukum," ujar dia.

Viva Yoga‎ juga menuturkan, sebaiknya Jokowi lebih memakai jasa Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Alasannya, lembaga itu memang diciptakan untuk memberi saran bagi Jokowi.

"Yang ramai hukum dan politik dicampurkan. ‎Harusnya gunakan institusi formal seperti Wantimpres. Kepala Negara harus tegas meneguhkan dia ksatria dan segera diputus kontes ini seperti Indonesian Idol. Tentukan sikap Beliau, itu yang ditunggu," tegas Viva Yoga.

‎Terkait adanya tekanan dari partai pendukung Jokowi, dia meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu berdiri tegar pada keputusannya sendiri dan tidak terganggu kepentingan lain.

"Jokowi itu memang kader PDIP, tapi jangan lupa dia Kepala Pemerintahan, dia bukan Presiden para pemilihnya, tapi Presiden yang berdiri di atas seluruh golongan, baik yang memilih dan tidak memilih," tandas Viva Yoga. (Ado/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya