Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak pagi dipusingkan dengan kondisi Jakarta yang kebanjiran. Yang paling membuat hatinya miris, Istana Merdeka pun tergenang air.
Ahok akhirnya menemukan penyebab air bisa menggenangi kantor Presiden Jokowi itu.
Ahok mengatakan, saat dirinya berangkat menuju Istana Negara dia kaget dengan kondisi ketinggian air di Waduk Pluit. Air kala itu begitu tinggi tidak seperti hari-hari biasanya dengan curah hujan serupa.
Setelah sampai di Balaikota Jakarta, dia meminta seseorang untuk memeriksa apa yang terjadi pada Waduk Pluit. Mendegar laporan dari orang itu Ahok pun kaget.
"Kenapa naik terus, sejak pukul 07.00 WIB PLN matikan lampu di situ. Pompa nggak bisa jalan. Kalau pompa nggak jalan hujan terus ya naik dong air. Pertanyaanya kenapa PLN matikan lampu. Alasannya takut kesetrum, orang saya tanya udah banjir belum di situ," ujar Ahok geram di Balaikota, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Ahok sudah heran sejak dalam perjalanan. Awlanya, dia bingung dengan kondisi Waduk Pluit yang airnya cukup tinggi. Setelah melihat kawasan Sawah Besar di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk kering, termasuk Istana Negara.
Memasuki siang hari, dirinya masih berpikir seluruh pompa di Waduk Pluit bekerja. Ternyata memasuki siang Istana justru terendam. Ternyata dari 12 pompa hanya 2 yang berfungsi karena listrik mati.
"Sekarang Waduk Pluit kenapa 12 pompa besar kenapa airnya begitu tinggi. Hujan berapa besar kayak kemarin dengan 12 pompa, ada nggak Waduk Pluit naik. Logika saya, saya mau tanya, matiin listrik di Waduk Pluit belum banjir kok. Buat apa. Kalau mati, genset kita hanya bisa 2 pompa. Ya kalau 2 pompa ya tenggelam dong," tutur Ahok.
Mendengar hal itu, Ahok langsung ke menghubungi General Manager PLN. Dia ingin tahu alasan utama PLN justru mematikan listrik saat hujan besar padahal kondisi sedang tidak banjir.
"Pokoknya yang saya pingin tahu kenapa listrik di Waduk Pluit dimatikan. Waduk Pluit ini vital ini, bisa sampai sini (Istana-Balaikota). Saya sudah Whats App GM nya (PLN) saya protes kenapa musti pompa dimatiin. Belum ada jawaban paling jawabannya sama takut kesetrum," jelas dia.
Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, Ahok mengaku akan memasang genset agar tetap bisa beroperasi meski listrik PLN tidak mengalir. Dia juga sudah meminta Sekda DKI Jakarta untuk menulis surat kepada PLN guna menjadikan Waduk Pluit sebagai salah satu bagian vital milik PLN.
"Karena kalau itu jebol, PLTU Anda kan disitu. Kalau itu terendam shut down juga. Jawa-Bali lho itu nggak main-main. Memang musti begitu," ucap Ahok.
"Jadi Istana banjir saat ini karena listrik di Waduk Pluit mati. Kenapa mati? Tanya sama PLN," tegas Ahok.
Saat ini, Ahok mengaku listrik sudah kembali menyala sehingga pompa sudah kembali berfungsi. Sehingga jalan di Istana berangsur surut. "Sekarang sudah 9 pompa jalan. Ini sudah turun kan," tabah dia. (Ein)
Ahok Ungkap Kejadian di Balik Banjirnya Istana Merdeka
Jadi Istana banjir saat ini karena listrik di Waduk Pluit mati. Kenapa mati? Tanya sama PLN," kata Ahok.
diperbarui 09 Feb 2015, 20:28 WIBDiterbitkan 09 Feb 2015, 20:28 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resorts World Cruises Tambah Armada dengan Star Scorpio, Berlabuh di Jakarta Maret 2025
Lokot Nasution Pastikan Gubernur dan Wali Kota Terpilih Pro-Pedagang
6 Hoaks Sepekan, dari Program Pemerintah sampai Politik
Miliarder Dermawan Ini Telah Sumbang Rp 310 Triliun untuk Entaskan Kemiskinan
Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Dilaporkan Tewas
5 Petenis Indonesia Gagal Lewati Kualifikasi Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
Deddy Corbuzier Kritik Konflik Richard Lee dan Sindikat Skincare, Fitri Salhuteru Ikut Bersuara
3 Pendekatan Utama untuk Meningkatkan Cakupan Imunisasi Anak di Kabupaten Bogor
Ciri Alergi pada Anak: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Momen Harvey Moeis Gelengkan Kepala Disinggung Tak Bisa Bedakan Harta Halal dan Hasil Korupsi
Menko Yusril Akan Berikan Bebas Bersyarat Napi Jamaah Islamiyah
LavAni Dapat Berkah dari Absennya Jakarta STIN BIN di PLN Mobile Proliga 2025