Duel Gara-gara Twitwar Mobnas, Ini Kata KMP dan KIH

2 Orang terlibat baku hantam setelah terlibat twitwar terkait Proton yang diisukan akan menjadi mobil nasional. Apa komentar KIH dan KMP?

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Feb 2015, 13:57 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2015, 13:57 WIB
LSI Rilis Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK
Politisi Golkar Tantowi Yahya saat pemaparan hasil survei LSI bertema 'Evaluasi Terhadap Kinerja 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK : Efek Partisan Terhadap Persepsi Kepuasan Publik' di Jakarta, Senin (2/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - ‎2 Orang terlibat adu jotos di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 11 Februari sekitar pukul 19.00 WIB. Duel ini bermula dari perang twit atau twitwar mengenai penandatanganan kerja sama studi kelayakan pembuatan mobil Indonesia antara CEO Proton dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari yang disaksikan Presiden Jokowi.

Duel di Istora Senayan dilakukan antara Roysepta Abimanyu (pemilik akun @redinparis) dan Cipta Panca Laksana (pemilik akun @panca66). Duel tersebut dimenangkan akun @panca66.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Koalisi Merah Putih (KMP) Tantowi Yahya tak menyangka kejadian tersebut. Padahal menurut dia, di DPR saja isu mobil nasional (Mobnas)‎ tidak diperdebatkan.

‎"Jadi kita memang tidk bisa menutup fakta, pada akar rumput itu masih banyak yang belum move on baik yang mendukung Prabowo maupun Jokowi," kata Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2015).

Politisi Partai Golkar ‎itu berujar, kemesraan Jokowi dengan petinggi KMP harus banyak dimunculkan lagi agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu ia mengimbau para pendukung Prabowo maupun Jokowi yang 'melek' teknologi agar tidak membuat isu provokatif di media sosial.

"Jadi masih harus banyak dipertontonkan kerukunan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi dan Pak Jokowi dengan Pak Aburizal Bakrie dan beberapa petinggi kedua belah pihak. Jadi biar pesan persaingan itu sudah tidak ada bisa sampai ke akar rumput," ujar Tantowi.

"Dan khususnya mereka yang melek teknologi itu tidak perlu mengompori, ini sudah selesai. Jadi mesranya Pak Jokowi dengan Prabowo dan KMP begitu juga di parlemen menunjukkan tidak ada persaingan lagi," sambung dia.

Tantowi menekankan tugasnya di DPR adalah mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dan memberikan kontribusi yang dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya yang prorakyat.

"Jadi kita sekarang kita melihat ke depan ini kedua kubu pemer kerukunan. Nah kami di parlemen ini mengawal pemerintah merealisasikan janji-janji politiknya dan bisa jadi kontribusi positif bagi pemerintah ke depan," tandas Tantowi.

Politisi PDIP Tubagus (TB) Hasanuddin menilai, perkelahian 2 orang tersebut tidak terkait dengan dukung mendukung antara Prabowo maupun Jokowi.

"Kalau saya lihat bukan protonnya atau dukung Prabowo dan Jokowi, bukan itu dan itu sudah pribadi," ujar TB Hasanuddin.

Bahkan anggota Komisi I DPR itu menilai, keduanya saling kenal. Hal tersebut menurutnya, bisa dilihat dari kronologi sesaat sebelum keduanya berkelahi.

"Dan kelompok itu saling kenal. Artinya mereka itu memang kenal. Coba lihat bagaimana di videonya ada obrolan dan ada yang memisahkan. Kalau benar bertarung sampai titik darah penghabisan dong," tandas TB Hasanuddin. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya