Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Australia, Tony Abbot mengingatkan Indonesia untuk tak lupa terhadap bantuan Negeri Kanguru itu ketika tsunami melanda Aceh pada Desember 2004 lalu. Pernyataan itu dilontarkan oleh Abbot sebagai aksi protes eksekusi mati terhadap warga negaranya yang merupakan narapidana kasus narkoba.
Pernyataan Abbot ini ternyata mengundang reaksi dari masyarakat Indonesia. Salah satunya dari Koalisi Pro-Indonesia. Mereka menggelar aksi mengumpulkan koin di bundaran HI untuk mengganti bantuan Australia tersebut.
Pantauan Liputan6.com, Minggu (22/2/2015), warga satu per satu melemparkan koin ke sebuah spanduk yang diletakkan di bundaran HI.
"Ini bukti kalau kami bisa membayar semua yang telah diberikan Australia untuk tsunami Aceh," ucap salah satu perwakilan dari Koalisi Pro Indonesia Sanusi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Sanusi menambahkan, pihaknya berencana akan menyambangi Kedutaan Besar Australia dan memberikan uang yang terkumpul tersebut.
"Jika sudah terkumpul akan kita kembalikan lewat kantor Kedubes-nya di Jakarta. Kami percaya koin ini akan terkumpul sejumlah bantuan yang telah diberikan," tandas Sanusi.
PM Australia sudah berkali-kali mengajukan protes atas rencana eksekusi mati 2 warganya yang terlibat dalam sindikat narkoba 'Bali Nine', yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Terakhir kali, dia mengingatkan Indonesia agar tak melupakan hubungan dekat kedua negara tetangga itu yang diwujudkan dalam bentuk bantuan Australia sebesar A$ 1 miliar.
"Jangan lupa, beberapa tahun lalu, saat Indonesia dilanda tsunami dari Samudera Hindia, Australia memberikan bantuan senilai A$ 1 miliar. Kita mengirim kontingen sebagai bentuk bantuan kemanusiaan," ujar Abbott. (Mut)
Kecam PM Abbott, Warga Jakarta Kumpulkan Koin untuk Australia
Koalisi Pro-Indonesia menggelar aksi mengumpulkan koin di bundaran HI untuk mengganti bantuan Australia.
diperbarui 22 Feb 2015, 10:29 WIBDiterbitkan 22 Feb 2015, 10:29 WIB
Koalisi Pro-Indonesia menggelar aksi mengumpulkan koin di bundaran HI untuk mengganti bantuan Australia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal e3, Platform Teknologi Baru BYD yang Tersemat di Denza Z9 GT
FPCI Rancang CIFP 2024 Jadi Platform Diskusi Kebijakan Luar Negeri Prabowo-Gibran
Ilmu Fikih Adalah Pedoman Hukum Islam yang Komprehensif
Rayakan HUT ke-18, Paramount Gelar Fun Color Run dan Acara CSR
TNI AD Gelar Latihan Terpadu Penjinakan Bahan Peledak di Bandara Soekarno-Hatta
6 Potret Kedekatan Maria Theodore dan Devano Danendra di Lokasi Syuting Zona Merah
Pneumonia Bisa Mematikan, Ini 5 Langkah Cegah Penyakit Peradangan pada Paru
Spotify Simpan Riwayat Dengar Musik hingga 90 Hari, Begini Cara Pakainya
Cara Bikin Sambal Geprek yang Pedas Nendang dan Nikmat
4 Pemain Manchester United Bikin Ruben Amorim Kesal usai Gagal Menang di Laga Debut
Mengenal Bromo Transit Park, Wisata Alam Sejuk di Malang
Perusahaan Ini Cuan Rp 7,9 Triliun Sehari dari Bitcoin