Alamat Pemenang Lelang UPS SMAN 2 Jakarta Ternyata Rumah Kosong

Ini berdasarkan penelusuran ke alamat perusahaan pemenang tender pengadaan UPS untuk SMAN 2 seperti tercantum di RAPBD DKI Jakarta 2015.

oleh Audrey Santoso diperbarui 01 Mar 2015, 21:12 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2015, 21:12 WIB
Ratusan Warga Dukung Ahok Lawan Begal APBD
Sejumlah warga melakukan aksi 'Lawan Begal APBD' di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2015). Aksi mereka sebagai bentuk dukungan kepada Ahok yang ingin membongkar dana siluman di Pemprov DKI (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Satu di antara pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) untuk SMAN 2 Jakarta, seperti tercantum di RAPBD DKI Jakarta 2015, adalah PT Barkanatas Dharma. Perusahaan ini memenangkan tender UPS senilai Rp 5,8 miliar. Perusahaan ini beralamat di Jalan Tipar Blok H3 Nomor 12-13, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Liputan6.com mencoba menelusuri alamat tersebut pada Minggu (1/3/2015). Ternyata alamat tersebut adalah sebuah rumah tak berpenghuni. Seorang tetangga mengatakan rumah di Jalan Tipar Blok H3 Nomor 12-13, Pondok Kelapa tersebut sudah sekitar 5 bulan ditinggal penghuninya karena sakit.

"Tadinya yang tempatin ibu yang sudah tua, umurnya kira-kira 70 tahun. Karena dia sakit, akhirnya sekarang tinggal dengan anak laki-lakinya," tutur tetangga sebelah rumah yang enggan disebutkan namanya.

Ia juga mengatakan bahwa pelang PT Barkanatas Dharma yang tergantung di garasi rumah saat ini baru dipasang beberapa minggu lalu.

"Saya juga baru tahu kalau ternyata rumahnya akan dijadikan kantor. Karena baru beberapa minggu lalu pelang PT-nya dipasang," ujar dia.

Menurut pantauan Liputan6.com, di halaman rumah tersebut tampak daun-daun kering berserakan dan rumput liar tumbuh tak beraturan. Kursi-kursi rotan di teras pun dalam kondisi rusak.

Liputan6.com mengkonfirmasi keterangan dari warga ke ketua RT wilayah tersebut. Menurut Ketua RT 012/RW 04 Robert Nainggolan, warga tak pernah melihat aktivitas seperti pada umumnya di rumah milik Simbolon itu. Namun pada Februari lalu anak dari pemilik rumah tersebut bertandang ke kediamannya untuk meminta surat keterangan bahwa rumah tersebut akan dijadikan kantor.

"Bu Simbolon sakit, jadi dibawa anaknya ke rumah anaknya. Dulu pihak RT sempat mengeluarkan izin alih fungsi rumah menjadi kantor, tapi tak terlihat juga aktivitas orang berkantor. Baru sekitar bulan Februari lalu anaknya datang ke saya, minta untuk memperpanjang izin kantornya," ucap Robert.

UPS sendiri adalah alat pasokan daya listrik. Di pasaran alat ini bisa diperoleh dengan kisaran harga hanya Rp 500 ribu sampai Rp 7 juta. Salah satu sekolah yang disebut memiliki UPS adalah SMA 78 Jakarta Barat. Namun ternyata sekolah ini mengaku tidak pernah meminta alat tersebut.

Pagi tadi saat acara car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, warga Ibukota ramai-ramai mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membongkar proyek siluman yang anggarannya, kata Ahok, telah disusupkan DPRD DKI ke RAPBD 2015. Nilai proyek siluman itu mencapai Rp 105,876 miliar. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya