Liputan6.com, Jakarta - Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Joseph Snowden kembali membocorkan data mengejutkan. Kali ini ia mengungkap kerja sama antara intelijen Australia dan Selandia Baru menyadap para pejabat tinggi Indonesia melalui jaringan operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel.
Menanggapi kabar tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampak santai. Ia justru menjawab pertanyaan tersebut sambil berguyon.
"Yang sadap saya apanya sih? Sadap karet, sadap pinus banyak. Kalau pas ke kebon karet atau ke pinus. Nah di situ banyak sadap di sana. Sadap-menyadap banyak (maksud sadap ini mungkin alat untuk ambil getah karet dan pinus), " ucap Jokowi sesaat sebelum meninggalkan Jakarta menuju Aceh di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2015).
Jokowi pun meluruskan soal dugaan yang berkembang bahwa selama ini banyak pejabat di Indonesia yang disadap, termasuk dirinya. Ia pun menegaskan kalau dirinya tidak merasa disadap, oleh pihak mana pun, termasuk adanya dugaan Penyadapan yang dilakukan oleh negara asing. "Nggak ada. Saya nggak pernah denger. Dan saya nggak merasa disadap," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) tengah mendalami dugaan penyadapan data percakapan sejumlah pejabat di Indonesia yang dilakukan mata-mata Australia dan Selandia Baru. Penyadapan itu dikabarkan melalui jaringan sistem komunikasi telepon selular Telkomsel.
Hal tersebut terungkap dari bocoran dokumen rahasia milik bekas kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Joseph Snowden.
"Kita sedang mendalami adanya laporan itu," ujar Kepala BIN Marciano Norman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 5 Maret 2015.
Marciano menegaskan, pemerintah telah mengetahui adanya informasi tersebut. Saat ini pihaknya terus mengupayakan peningkatan keamanan jaringan komunikasi dan penyelidik kebenaran adanya dugaan kebocoran informasi sehingga terjadi penyadapan.
"Saya rasa itu kita dalami dan kita sudah melakukan upaya-upaya untuk peningkatan keamananan komunikasi kita menggunakan sarana-sarana komunikasi yang kita miliki," papar Kepala BIN. (Ans)
Isu Penyadapan Australia, Ini Respons Jokowi
Presiden Jokowi justru menjawab pertanyaan soal isu penyadapan sambil berguyon.
diperbarui 09 Mar 2015, 01:34 WIBDiterbitkan 09 Mar 2015, 01:34 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
55 Ucapan Isra Mi’raj 2025, Kata-Kata saat 27 Rajab 1446 H Penuh Pesan dan Hikmah
5 Fakta Menarik Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
Bolehkah Menahan Kentut saat Sholat, Apa Hukumnya? UAS Beri Penjelasan Menarik
Libur Panjang, PT KAI Catat 34.605 Penumpang di Stasiun Malang
Viral Siswi Berkali-kali Salaman dan Foto Bersama Gibran Rakabuming, Warganet Singgung Selvi Ananda
Suku Bajo, Sang Aquaman dari Indonesia
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 27 Januari 2025
Konflik Harimau-Manusia di Lampung Barat, Petani Diminta Tak Lagi Garap Lahan di Kawasan TNBBS
Dzikir tapi Jarang Sholat, Dapat Pahala atau Tidak? Simak Kata UAH
Ritual Me’eraji, Tradisi Isra Mikraj di Gorontalo yang Sarat Nilai Religius
Ini Alasan Pemda DIY Wacana Tutup Plengkung Gading Kraton Yogyakarta
Polisi Minta Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Investasi, Ini Modusnya