Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono tengah gencar melakukan safari politik, usai kepengurusannya disahkan Mahkamah Partai Golkar dan Kemenkumham. Setelah sowan ke partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Agung menemui salah satu pendiri Partai Golkar, Suhardimin di kediamannya.
Selesai kunjungan ke partai-partai KIH, Agung dan jajaran pengurusnya juga akan berkunjung ke sejumlah partai di Koalisi Merah Putih (KMP), yang notabene rival politik KIH yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu.
"KIH sudah selesai, tinggal ke Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS),‎" ujar Agung usai bertemu dengan Suhardiman di rumahnya, kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2015).
Tak cuma itu, Agung Cs‎ juga hendak sowan ke para tokoh Partai Golkar. Kemudian dilanjutkan menemui para petinggi Partai Demokrat, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi partai penguasa selama 2 periode terakhir itu.
"Ke para senior. Lalu Partai Demokrat juga," kata Agung.
Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono sebelumnya menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan, Agung menyatakan Partai Golkar pimpinannya merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang notabene koalisi pendukung Jokowi-JK. Namun secara resmi belum diterima KIH.
Dukungan itu ditunjukkan Agung bersama pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol yang melakukan safari politik. Terutama sowan ke sejumlah petinggi partai‎ politik di KIH, seperti Partai Nasdem, Partai Hanura, PDI Perjuangan. Terakhir, Agung mengunjungi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sore tadi.
‎Sowan ke partai-partai KIH itu dilakukan Agung dan jajaran pengurus partainya, beberapa hari usai kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol disahkan oleh Mahkamah Partai Golkar dan Kemenkumham.
Laporan Mengada-Ngada
Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical melaporkan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly ke Bareskrim Polri, terkait dugaan penyelewenangan wewenang dalam memutuskan keabsahan kepengurusan kubu Agung Laksono.
Menanggapi hal tersebut, Agung mengatakan, langkah tersebut sangat keliru dan terlalu mengada-ngada. "Itu kekeliruan, pendapat saja. Tidak ada tuduhan memanipulasi terhadap pemalsuan dokumen. Itu laporan mengada-mengada," ujar Agung saat berkunjung ke Kantor DPP PKB.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang juga mengatakan hal sama. Menurut dia dualisme partai harusnya tidak perlu dibawa terlalu jauh, karena semakin mengeruhkan suasana.
"Apa perlu sejauh itu, apa perlu melibatkan Polri? Mau seberapa jauh konflik ini dia bawa? Menkumham kan punya kewenangan untuk menetapkan. Kalau mereka menggugat di PTUN itu baru benar," kata dia.
Bakal Ketua Fraksi Golkar di DPR itu pun menyatakan, langkah yang dilakukan kubu Ical tersebut cukup aneh. "Ini ada hal yang aneh. Sudah berlebihan. Mereka gugat terus mereka cabut, gugat lagi. Sekarang dibawa ke Polri. End game-nya apa?" tanya Agus. (Rmn)
Rampung ke Partai KIH, Golkar Kubu Agung Safari Politik ke KMP
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono menilai, laporan kubu Ical ke Bareskrim Polri mengada-ngada dan berlebihan.
diperbarui 18 Mar 2015, 22:32 WIBDiterbitkan 18 Mar 2015, 22:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jika Hidup Kembali, Inilah Amalan yang Ingin Orang Mati Lakukan Kata Syekh Ali Jaber
Isra Mikraj, Sejarah dan Keistimewaannya
Megawati Heran Ganjar Dibully Saat Tolak Israel
4 Fakta Menarik SWIM Robot Perenang di Lautan Luar Angkasa
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 11 Januari 2025
Rekam Aksi Cabul, Guru Penyuka Sesama Jenis Tawarkan Korban ke Rekannya
Audiensi, Kapolri Siap Dukung Program 3 Juta Rumah
Selain Kecubung, Ini 4 Jenis Buah yang Mengandung Alkohol
Lisa BLACKPINK Rilis Kolaborasi dengan Brand Minuman Mahal yang Pernah Diminum Kakak Erina Gudono
Korban dan Tersangka Kekerasan Seksual Guru Seni Bertambah, Polda NTT Buka Helpdesk
Rezeki Terkadang Tak Sesuai Logika, Simak Penjelasan Mendalam Gus Baha
Respons Disdikbud Medan soal Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai, Sudah Meminta Klarifikasi