Ponsel @tataa_chubby Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Keberadaan Rio

Keberadaan Rio diketahui setelah polisi mengungkap keberadaan telepon genggam Deudeuh.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Apr 2015, 17:59 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 17:59 WIB
Detik-detik Rio Membunuh @tataa_chubby
Rio Santoso, tersangka tunggal pembunuh @tataa_chubby memulai hubungannya dengan korban lewat situs jejaring sosial twitter pada Maret 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap pria yang diduga pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin atau @tataa_chubby, Prio Santoso alias Rio (25). Dia ditangkap di Jalan Batutapak I, RT 001 RW 011 Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, pada dini hari tadi.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Humas Polda Metro Jaya, Rabu (15/4/2015), keberadaan Rio diketahui setelah polisi mengungkap keberadaan telepon genggam Deudeuh.

"Dengan hasil cek posisi handphone milik korban, diketahui ada di ‎wilayah Bojong Gede, Bogor, sehingga petugas bergegas melakukan pengejaran di Jl Batutapak I RT 001/011 Bojong Gede, Bogor," tulis Humas Polda Metro Jaya.

Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan sebelumnya mengatakan, saat polisi mendatanginya, pria yang berprofesi sebagai guru matematika ini pasrah, tak melawan. Rio mengaku menghabisi wanita cantik itu pada Jumat pukul 20.00 WIB, karena tersinggung disindir bau badan.

"Tersangka sakit hati ‎karena (diprotes korban) bau badan. Saat bercinta, korban sesekali tutup hidung," kata Herry Heriawan di Mapolda Metro Jaya.

Pemilik akun twitter @tataa_chubby itu ditemukan tewas di kamar kostnya Jalan Tebet Utara 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Sabtu 11 April malam. Dalam kondisi tanpa busana, mulut disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel pada lehernya.

Saat olah TKP, polisi menemukan dua alat kontrasepsi bekas pakai di kamar korban. Jenazah janda beranak satu ini dimakamkan pada Minggu 12 April 2015 siang di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Selain tega menghabisi nyawa wanita berusia Deudeuh, pelaku diduga turut menggondol 2 telepon seluler atau ponsel milik korban. Hal itu diutarakan pengelola kosan tempat Deudeuh tinggal, Fahrida Nurhidayah. Sepengetahuan Fahrida, Deudeuh mempunyai 3-4 telepon genggam. Namun pada saat jasad Deudeuh ditemukan, 2 ponselnya raib.

"Semalam itu kata pak polisinya, katanya yang nggak ada itu 2 handphone-nya," beber Fahrida di lokasi kejadian, Jalan Tebet Utara 15-C, Jakarta Selatan, Minggu 12 April 2015.

Namun hal tersebut dibantah Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma. Semula polisi belum bisa memastikan jumlah ponsel milik korban, dan ponsel masih ada saat polisi tiba di kamar kos yang beralamat di Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28 RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan.

"Kami temukan ponsel korban, dari situ kami lakukan penyelidikan dengan siapa korban terakhir berkomunikasi," jelas Ketut. (Fiq/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya