Motif Polisi Tembak Rekan Lalu Bunuh Diri Masih Didalami

Mengenai informasi yang menyebutkan motif awalnya diduga karena soal utang-piutang, Polda Sumut belum bisa memastikan.

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Apr 2015, 22:39 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2015, 22:39 WIB
Penembakan polisi
Keluarga korban penembakan sesama polisi di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Medan - Terkait tewasnya dua personel Satpol Air Kepolisian Daerah Sumatera Utara atas nama Briptu Sugiro dan Brigadir Dedi Sofyan, pihak Polda Sumut mengaku masih mendalami motif dari penembakan tersebut.

"Para penyidik baik dari Reskrimum (Reserse Kriminal Umum), Propam (Profesi dan Pengamanan) dan dari SDM (Sumber Daya Mineral) akan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan penyelidikan yang akan diawasi langsung oleh Bapak Irwasda (Inspektur Pengawasan Daerah) dan Kapolda (Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo)," beber Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf di Medan, Rabu (29/4/2015).

Mengenai informasi yang menyebutkan motif awalnya diduga karena soal utang-piutang, Helfi menyatakan pihaknya belum bisa memastikan. Sebab, saat ini tim sedang bekerja untuk mengungkap peristiwa ini dengan mengumpulkan informasi dari para saksi yang ada di TKP langsung maupun di sekitar TKP.

"Kita belum bisa memastikan motif apa yang melatarbelakangi peristiwa ini, tim masih bekerja untuk mengumpulkan informasi dari saksi-saksi di sekitar TKP. Selain itu, kita juga akan mengumpulkan informasi dari rekan kerja dan atasan keduanya," papar Helfi.

Menyoal hasil autopsi, keduanya tewas akibat mengalami luka tembak. "Hasil autopsi menunjukkan keduanya tewas akibat luka tembak di bagian kepala," pungkas Helfi.

Tak Punya Musuh

Sebelumnya, ambulans yang membawa dua jenazah pelaku dan korban penembakan disambut isak tangis keluarga saat sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan. Mereka tak menyangka kedua polisi yang bertugas di Polisi Air Polda Sumut di Pantai Cermin ini tewas dengan dugaan saling tembak.

Nuriani, misalnya. Bibi Brigadir Dedi Kurniawan itu menuturkan korban meninggalkan empat anak dan seorang istri.

Selama ini Dedi tidak pernah memiliki musuh dan berkelakuan baik. "Baik orangnya, nggak ada musuhnya, kenapa meninggalnya kayak gini?" ucap Nuriani sembari berlinang air mata.

Kronologi Penembakan

Peristiwa berawal dari penembakan yang dilakukan oleh Briptu Sugiro terhadap Brigadir Dedi Sofyan. Sugiro diketahui datang ke kediaman Dedi di Jalan Karya, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbauangan, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu sekitar pukul 11.30 hingga 12.00 WIB.

"Keterangan yang kita peroleh dari Eka Kumala Sari yang merupakan istri Dedi, awalnya Briptu Sugiro mendatangi rumah mereka dengan emosi sambil membawa senpi organik jenis SS1 V2," kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan.

Ia menjelaskan, Sugiro dan Dedi sempat bertengkar mulut dengan Dedi di dapur rumah. Tiba-tiba terdengar suara letusan. Diduga Sugiro menembak kepala dan kaki Dedi. Laki-laki itu tergeletak bersimbah darah.

"Waktu istrinya datang, Brigadir Dedi sudah tergeletak tak bernyawa. Ada bekas tembakan di dada. Dia langsung memeluk suaminya," papar Nainggolan.

Sugiro diduga panik. Dia kemudian menembak kepalanya sendiri hingga tewas di tempat. Selanjutnya, jenazah pelaku dan korban penembakan dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut. (Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya