Jelang Pilkada, Kredibilitas Lembaga Survei Dipertanyakan

LP3ES menilai bahwa saat ini semakin banyak lembaga survei politik yang diduga kuat 'bermain' untuk membentuk opini publik sedemikian rupa.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Mei 2015, 23:32 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2015, 23:32 WIB
Tahapan Pilkada Serentak 2015
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meresmikan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2015 di Kantor KPU Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menilai bahwa saat ini semakin banyak lembaga survei politik yang diduga kuat 'bermain' untuk membentuk opini publik sedemikian rupa.

Sehingga menurut LP3ES, tidak jarang ada beberapa lembaga survei politik yang dibayar untuk menentukan survei sesuai dengan pesanannya.

Padahal menurut Direktur LP3ES Rustam Ibrahim, lembaga survei politik memiliki peranan penting dalam mewujudkan nilai demokrasi di Indonesia. Terlebih dalam momentum pemilihan umum kepala daerah (pilkada) yang akan diselenggarakan secara serentak nanti, lembaga survei diyakini juga akan digunakan untuk menentukan survei sesuai dengan yang diinginkan.

"Saat ini tidak sedikit lembaga survei yang turut 'bermain', dalam pilkada nanti juga akan semakin banyak lembaga survei yang digunakan," kata Rustam di Jakarta, Sabtu (2/5/2015).

Karena itu menurut Rustam, kredibilitas beberapa lembaga survei politik saat ini harus dipertanyakan, mengingat banyaknya lembaga survei yang sering dipesan seseorang atau kelompok tertentu untuk melakukan survei sesuai dengan pesanan.

Terlebih, dia menekankan, jika ada lembaga survei politik yang sering merilis surveinya dalam waktu yang berdekatan.

"Kredibilitas lembaga survei, yang sering merilis surveinya harus dipertanyakan," tandas Rustam. (Fiq/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya