Ongkos Pilkada Sulsel Ditaksir Mencapai Rp 150 Miliar

Di Sulsel, terdapat 24 kabupaten/kota. Sementara di Sulbar hanya 6 kabupaten.‎ Jumlah penduduk 2 provinsi ini juga sangat berbeda jauh.

oleh Eka Hakim diperbarui 22 Mei 2015, 18:49 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2015, 18:49 WIB
Tahapan Pilkada Serentak 2015
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meresmikan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2015 di Kantor KPU Pusat.

Liputan6.com, Makassar - Biaya pemilihan kepala daerah di hampir seluruh wilayah di Indonesia memang fantastis, termasuk di Sulawesi Selatan. Mahalnya biaya ini membuat calon yang akan ikut bertanding di pilkada harus merogoh kocek hingga ratusan miliar rupiah.

Direktur Riset dan Strategi Indeks Politica Indonesia (IPI) Jumardi MD menuturkan, untuk memenangkan Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) dibutuhkan ‎biaya paling sedikit Rp 150 miliar. Sedangkan Pilkada di Sulawesi Barat setidaknya butuh Rp 35 miliar.

"Estimasi ini baru memperhitungkan biaya operasional pemenangan. Belum termasuk gerakan tambahan yang dilakukan calon seperti serangan fajar atau yang lebih kita kenal dengan praktik money politics. Bila memperhitungkan gerakan tambahan, cost-nya pasti melambung drastis," ‎kata Jumardi di Makassar, Jumat (22/5/2015).

Perbedaan biaya Pilkada di Sulsel dan Sulbar, ujar Jumardi, disebabkan oleh bedanya jumlah kabupaten/kota yang harus di-treatment calon.

Di Sulsel, terdapat 24 kabupaten/kota. Sementara di Sulbar hanya ada 6 kabupaten.‎ Jumlah penduduk 2 provinsi ini juga sangat berbeda jauh.

"Sedang untuk lingkup pilkada tingkat kabupaten/kota biayanya bervariasi antara Rp 5-8 miliar. Tergantung luas wilayah, kondisi geografis (medan), dan kultur sosial masyarakatnya," lanjut dia.
 
Daerah yang dipastikan membutuhkan biaya besar untuk pilkada akibat faktor geografis, antara lain Selayar dan Pangkep. Sedangkan yang disebabkan luas wilayah yakni Barru dan Gowa.

"Kalau calon dari segi finansial memang belum siap, sebaiknya tidak memaksakan diri maju. Karena biayanya tidak murah," jelas Jumardi. (Sun/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya