Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menyegel 30 unit rumah susun di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Unit tersebut terpaksa disegel karena diduga ada oknum yang mencoba menjualnya.
"Saya dapat laporan hari Jumat, masih ada penghuni yang coba jual unit rusun," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Kecurigaan semakin kuat setelah sekitar 200 warga tidak mau membuat KTP dengan alamat sesuai unit rusun. Padahal, petugas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sudah datang untuk mendata dan memberikan KTP gratis kepada mereka.
"Nah kenapa ini nggak mau, dia niat mau jual, lalu dia menolak dibuatkan kartu ATM Bank DKI sebagai kartu pengenal. Mereka juga menolak. Nah kalau sudah buat ini, dia mau tipu KTP, tipu kartu Bank DKI, tipu surat perjanjian, agak susah," tandas Ahok.
Selain menemukan indikasi jual beli unit rusun, Ahok juga menemukan penghuni yang terindikasi menggunakan narkoba. Tak hanya itu, ada penghuni yang sudah pernah diusir lalu pindah ke Rusun Pinus Elok. Bukannya insyaf, si penghuni malah kembali menjual unit rusun. Terpaksa, Ahok akan mengusir penghuni tersebut.
"Kasus-kasus itu terjadi. Ada juga kasus yang tidak mampu, orangtua sudah pensiun, tua sekali, nggak ada anak, kita mau taruh di panti jompo dia keberatan juga. Sudah kayak gitu, ya kita yang bayarin," tutup Ahok.
Sebelumnya, ratusan personel Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Satpol PP, dan Dinas Dukcapil DKI Jakarta dibantu aparat kepolisian menggelar razia di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Razia dilakukan karena ada kecurigaan praktek jual beli unit rusun kepada pihak ketiga. Dari razia tersebut, petugas menyegel 30 unit rusun karena pemiliknya tidak sesuai dengan surat-surat kelengkapan sewa dan dokumen kependudukan. (Sun/Mut)
Ahok Segel 30 Unit Rusun Marunda Karena DiperjualBelikan
Selain menemukan indikasi jual beli unit rusun, Ahok juga menemukan penghuni yang terindikasi menggunakan narkoba.
Diperbarui 25 Mei 2015, 10:27 WIBDiterbitkan 25 Mei 2015, 10:27 WIB
Warga Rumah susun di Marunda kesulitan bepergian karena minimnya akses angkutan umum. (Liputan6.com/Tya Fitriyaah)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Puncak Arus Balik di Jabar Diprediksi 6 April, Pemudik Diminta Hindari Antrean di Rest Area
Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya
Arus Balik Lebaran 2025: Pemudik Mulai Padati Gerbang Tol Pelabuhan Bakauheni Malam Ini
Dampak Orangtua Tidak Adil kepada Anak, Pesan Mendalam Buya Yahya
Palang Merah Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Myanmar
3 Bek Kiri Terbaik Sepanjang Sejarah Manchester United: Termasuk Pemenang Treble 1999
Ada Aktivitas di Segmen Seulimeum Sesar Sumatera, Pemicu Gempa M5,4 di Banda Aceh
Cedera Menghantui, AC Milan vs Inter Milan di Semifinal Coppa Italia Dipastikan Tetap Sengit
KAI Sumut Angkut 9.800 Penumpang pada Hari H Lebaran 2025
Lola DPR Minta Optimalisasi Rekayasa Arus Lalu Lintas pada Arus Balik Lebaran 2025
Ini Manfaat Ikut Pertamina UMK Academy, Pelaku UMKM Bisa Go Global
One Way Arus Balik Lebaran 2025: Atur Strategi Perjalananmu!